Thursday, September 19, 2024
1

Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tetap Tinggi di 2024

Nukilan.id – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Prabu Dewanto, menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh yang kuat dan berkelanjutan. 

Hal ini diungkapkan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh di Banda Aceh, pada Rabu (29/11/2023).

Prabu menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2023, KPWBI Provinsi Aceh dan Lhokseumawe secara konsisten bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta seluruh unsur Forkopimda di Provinsi Aceh. 

Kerjasama ini dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, memastikan kelancaran sistem pembayaran, serta mengakselerasi digitalisasi daerah.

“Berbagai upaya bersama telah membuahkan hasil positif. Pada triwulan III 2023, Provinsi Aceh mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,76% (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujar Prabu. 

Meskipun demikian, ia optimis pertumbuhan ekonomi Aceh akan terus tumbuh pada kisaran 4,03-4,53% pada tahun 2023.

Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III 2023 didorong oleh sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi yang mencatatkan pertumbuhan tinggi. Pencabutan status pandemi juga turut mendorong pemulihan konsumsi, peningkatan mobilitas, dan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi.

“Kita patut bersyukur dengan terus memperkuat koordinasi kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh, sehingga meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi wilayah Sumatera maupun Nasional,” tambah Prabu.

Menyikapi tantangan dan potensi risiko di tahun 2024, seperti fragmentasi geopolitik, ketidakpastian pasar keuangan, ancaman perubahan iklim, Prabu menyatakan bahwa melalui sinergi berbagai pihak, Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh akan tetap tinggi di tahun 2024. 

Diprakirakan, ekonomi Aceh pada tahun 2024 akan tetap tumbuh kuat pada kisaran 4,28%-4,78% (yoy).

“Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Aceh yang berkelanjutan, perlu kita dorong bersama melalui strategi hilirisasi sektor pertanian, peningkatan kualitas promosi dan atraksi pariwisata, mendorong investasi di sektor potensial, dan akselerasi pengembangan UMKM dan ekonomi syariah,” tegas Prabu.

Sementara itu, terkait inflasi, Prabu mengungkapkan bahwa sinergi erat antara Bank Indonesia, TPID, dan mitra strategis lainnya terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Pada Oktober 2023, gabungan 3 (tiga) kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Aceh mencatatkan inflasi sebesar 1,95% (yoy), jauh lebih baik dibandingkan inflasi pada Desember 2022 yang mencapai 5,89% (yoy).

“Inflasi relatif terkendali, berkat implementasi program-program unggulan seperti operasi pasar murah, gerakan tanam dan replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alsintan dan saprotan, kerjasama antar daerah, subsidi ongkos angkut, digitalisasi data dan informasi, serta koordinasi dan komunikasi melalui HLM TPID,” pungkasnya. []

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img