NUKILAN.id | Banda Aceh — Banjir dengan ketinggian air mencapai 20-50 sentimeter masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Bencana ini telah berlangsung sejak Sabtu (23/11/2024) dan dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi.
“Kecamatan Singkil saat ini masih banjir dengan ketinggian air 20-50 sentimeter,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, Rabu (27/11).
Banjir yang diawali dengan banjir bandang dan tanah longsor itu menyebabkan kerusakan pada infrastruktur. Tiga unit jembatan dan empat rumah warga rusak akibat banjir bandang di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah. Sementara itu, tanah longsor di Desa Lae Riman, Kecamatan Simpang Kanan, membuat jalan penghubung antardesa terputus di dua titik.
Meski air sudah surut di Desa Bukit Harapan, dan jembatan yang rusak tengah diperbaiki, dampak banjir meluas hingga ke Kecamatan Singkil. Sebanyak 15 desa terdampak, antara lain Desa Teluk Rumbia, Rantau Gedang, Siti Ambia, Suka Makmur, Ujung Bawang, Pea Bumbung, Selok Aceh, Kuta Simboling, Takal Pasir, Pemuka, Kilangan, Ujung, Pulo Sarok, Teluk Ambun, dan Desa Pasar.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi permukiman warga di Aceh Singkil dengan ketinggian air sekitar 20-50 sentimeter,” kata Teuku Nara Setia.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, madrasah, serta dayah atau pesantren. Akses jalan antardesa di Desa Teluk Rumbia dan Desa Rantau Gedang turut terputus sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Ribuan Warga Terdampak
Data sementara dari BPBD Aceh Singkil mencatat sebanyak 6.339 jiwa dari 1.577 kepala keluarga terdampak banjir ini. Meski demikian, tidak ada laporan mengenai pengungsi atau korban jiwa.
BPBD bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan, pembersihan, dan distribusi bantuan.
“BPBD beserta TRC juga turun langsung ke lokasi banjir di Desa Rantau Gedang dan Desa Teluk Rumbia, serta menurunkan perahu polytelen ke Desa Teluk Rumbia,” ujar Teuku Nara Setia.
Alat berat juga dikerahkan ke lokasi banjir bandang untuk memperbaiki jembatan yang rusak. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terus memantau situasi, sementara hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi di wilayah tersebut.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir dan tanah longsor.
Editor: Akil