Nukilan.id – Memasuki hari ketujuh banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Senin (7/11/2022) masih terdapat ratusan warga mengungsi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang per hari ini, sebanyak 161 desa masih terendam banjir.
Sebanyak 15.477 jiwa masih mengungsi dari sehari sebelumnya mencapai 23.000 jiwa pengusi.
Desa terisolasi berkurang menjadi 50 desa dari sebelumnya 70 desa.
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Imam Suhery, meminta pengendara dari dan menuju ke Aceh Tamiang untuk bersabar.
“Sejak sore kemarin truk berbadan besar sudah bisa melintas di jalan utama Medan-Banda Aceh. Namun untuk minibus atau kendaraan pribadi, sabar dulu. Jangan melintas dulu,” kata Imam, Senin (7/11/2022).
Dia menyebutkan, titik terparah kondisi banjir setinggi satu hingga satu setengah meter berada di Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.
Lokasi ini banjir masih parah dan belum bisa dilalui kendaraan berbadan kecil.
“Kalau di wilayah hulu Aceh Tamiang itu banjir mulai surut,” katanya.
Selain itu, tim terpadu kini mengutamakan truk pengangkut logistik untuk melintas di lokasi banjir.
“Agar logistik makanan tidak terganggu. Kami utamakan pengangkut logistik dulu. Yang lain harap bersabar,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan banjir merendam 12 kecamatan yaitu Kecamatan Sekerak, Seruway, Kota Kuala Simpang, Kejuruan Muda, Karang Baru, Mayak Payed, Tenggulun, Tamiang Hulu, Bndar Pusaka, Bendahara, Banda Mulia dan Kecamatan Rantau Aceh Tamiang sejak 1 November 2022.
Satu orang dilaporkan tewas dalam peristiwa ini. Ratusan kendaraan tertahan di Aceh Tamiang karena tidak bisa menerobos banjir. [Kompas]