NUKILAN.id | Banda Aceh – Grup band metalcore asal Aceh, Killa The Phia, akan tampil di Wacken Open Air Festival pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2024 di Jerman, mewakili Indonesia. Kesempatan ini diraih setelah mereka berhasil memenangkan kompetisi Wacken Metal Battle Indonesia 2024 yang digelar di Bandung.
“Kita terpilih dari 10 grup band lainnya saat kompetisi di Bandung untuk mewakili Indonesia main di Jerman,” kata Vokalis Killa The Phia, Rizki Rahmadhani alias Madon, di Banda Aceh, Jumat (21/6/2024).
Madon menjelaskan bahwa grup bandnya berhasil melaju ke Jerman setelah meraih juara pertama dalam kompetisi yang berlangsung pada Minggu (16/5) di Bandung. Di Wacken Open Air, Killa The Phia akan tampil selama 20 menit membawakan tiga lagu andalan mereka: “Revenge of The Hypocrite,” “Like Fire Burn,” dan “TDOM.”
Yang menarik, ketiga lagu metal tersebut akan dipadu dengan aransemen musik etnik Aceh. Killa The Phia akan menggabungkan genre metalcore dengan musik tradisional Aceh, seperti rapa’i, alat musik pukul yang akan dimainkan langsung di hadapan penonton yang diperkirakan mencapai 85 ribu orang.
“Karena posisi kita sudah jauh di Jerman, kita tidak hanya menampilkan karakter musik yang biasa kita bawakan, tetapi juga mengenalkan musik etnik Aceh. Konsepnya 80 persen metal dan 20 persen etnik,” ujarnya.
Grup band yang terbentuk pada 2008 ini tidak sekadar tampil di Jerman, tetapi juga akan berkompetisi memperebutkan juara pertama melawan 30 negara lainnya. Kehadiran Killa The Phia dalam gelaran Wacken Open Air Festival menambah daftar panjang band metal Indonesia yang pernah tampil di ajang serupa, seperti Burgerkill, Beside, Jasad, Down For Life, Taring, Voice of Baceprot, dan Ludicia.
Personel Killa The Phia terdiri dari Madon (vokal), Reza dan Aan (gitar), Sinjo (bass), dan Aloel (drum). Grup band ini dibentuk semasa mereka duduk di bangku SMA karena memiliki minat yang sama terhadap musik metal.
Nama Killa The Phia terinspirasi dari nama salah satu kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, yaitu Philadelphia. “Namanya kita plesetin dari nama kota itu. Tidak ada yang istimewa dari segi makna,” kata Madon.
Selama 16 tahun eksis, Killa The Phia telah merilis satu album dan banyak single, dengan perkiraan total 15 lagu yang telah diciptakan dan dirilis.
Sebagai informasi, meski Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, Aceh tidak membatasi karya atau jenis musik. Hanya saja, proses manggungnya diatur agar tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
Editor: Akil Rahmatillah