Sunday, May 5, 2024

Anies Baswedan Pugar Makam Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah di Jakarta Timur

Nukilan.id – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan pemugaran komplek makam Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (13/12/2021).

Sultan Daud merupakan Sultan Aceh terakhir yang wafat dalam pengasingan di Batavia pada 6 Februari 1939. Pemugaran ini sebagai bentuk penghormatan kesekian kalinya yang dilakukan Pemprov DKI terhadap jasa pahlawan nasional dari bumi Serambi Mekah. Sebelumnya kita telah resmikan nama Laksamana Malahayati sebagai nama jalan di Jakarta Timur.

“Kita yang hari ini merasakan kemerdekaan, menyadari bahwa cikal bakal kemerdekaan ini berasal dari perjuangan ribuan tokoh-tokoh di berbagai tempat se-Indonesia. Aceh adalah salah satu provinsi yang amat banyak melahirkan pejuang kemerdekaan,” ungkap Anies saat dikutip Nukilan.id di halaman facebooknya.

Karena itu, secara khusus Anies menyampaikan apresisasi dan terima kasih kepada masyarakat Aceh. Bahwa rakyat Aceh telah memiliki catatan sejarah gemilang di dalam mengusir kolonialisme.

“Perjuangan Sultan Daud memiliki ongkos yang amat mahal karena dia melepaskan semua yang menjadi kenyamanannya. Seorang yang dilahirkan di keluarga kesultanan dan memilih berjuang bersama rakyat. Itu adalah masa di mana kemerdekaan belum terlihat di depan mata. Itu adalah masa dikala orang memilih berjuang berdasarkan nilai yang diyakini sebagai kebenaran,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anies mengatakan, kisah perjuangan Sultan Daud berakhir ribuan kilometer dari Aceh, beliau dikuburkan di tanah Jakarta. Karena itu pihaknya ingin menyampaikan rasa hormat dengan memberikan pemugaran atas makam yang selama ini belum banyak dikenal, sebagai makam seorang tokoh amat penting, dalam perjalanan melawan penjajahan.

“Di dalam makam ini bersemayam tokoh yang luar biasa. Beliau teguh memegang prinsip. Inilah pejuang yang membangkitkan gelombang kebangkitan. Namanya terpatri dengan tinta emas sejarah bangsa,” ujarnya.

Selain itu, kata Anies, pemugaran ini menjadi pengingat kita bersama bahwa, Jakarta menjadi tempat peristirahatan terakhir begitu banyak pejuang.

“Kita harus selalu menghormati dan menghargai perjuangan mereka,” pungkas Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta. [red]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img