Nukilan.id – Peserta Aksi Demo yang dilakukan oleh Front Mahasiswa dan Rakyat Menggugat mengalami kericuhan antar mahasiswa dengan pihak kepolisian yang bertugas mengamankan peserta aksi didepan kantor Gubernur.
Hal tersebut dikarenakan peserta aksi meminta Gubernur Aceh untuk menjumpai mahasiswa untuk menjelaskan beberapa tuntutan yang disampaikan.
Adapun Aksi tersebut dimulai kurang lebih pada pukul 13.00 WIB berlangsung damai. Namun tiba-tiba terjadi kericuhan antara mahasiswa aksi dengan pihak kepolisian yang sedang bertugas mengamankan aksi pada pukul 17:30 wib, sehingga beberapa mahasiswa terpaksa di amankan oleh pihak keamanan.
“Kita mengalami luka-luka, karena beberapa mahasiswa ada yang emosi dan terpancing karna Gubernur Aceh belum menjumpai kami. Kita tahu sendiri bagaiman terjadinya dobrakan antara mahasiswa dengan pihak kepolisian, bahkan ada tonjok menonjok ketika saya mencoba meredakan, sehingga saya ditangkap oleh pihak kepolisian. Bukan hanya saya yang dibawa kedalam kantor Gubernur Aceh bahkan ada beberapa teman yang lain juga di bawa masuk kedalam,” kata salah satu peserta aksi yang di amankan, di depan kantor Gubernur Aceh, Kamis (14/04/2022).
Koordinator Front Mahsiswa dan Rakyat Menggugat, Eri Ezi mengatakan Kami tetap komitmen menunggu petisi ini ditandatangani oleh Gubernur Aceh sendiri.
“Bagaimana progres dan kelanjutanya kita liat nanti, kita tetap mengawalnya sampai tuntas. Untuk saat ini, kita bubarkan saja dulu para peserta aksi dan kita lnjutkan dihari Senin,” tuturnya.
Reporter : Hadiansyah