Sunday, June 30, 2024

Akibat Pengaruh The Beatles: Gubernur Aceh Pernah Larang Celana Jengki dan Rok Ketat di Era 60an

NUKILAN.id | Banda Aceh – Gubernur Aceh periode 1957-1964, Ali Hasjmy, pernah mengambil langkah tegas menyusul maraknya peniruan gaya berpakaian ala The Beatles di kalangan anak muda Aceh pada tahun 1960-an. Fenomena ini terutama terlihat dari popularitas celana jengki yang menonjol, yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai moral dan identitas bangsa.

Berdasarkan hasil penelusuran digital Nukilan.id, Ali Hasjmy, melalui Surat Nomor 8086/19, mengumumkan larangan resmi terhadap penggunaan celana jengki dan pakaian ketat lainnya di kalangan pelajar SMP dan SMA. Keputusan ini diambil setelah upaya pertama dengan nasihat-nasihat tidak membuahkan hasil, dengan masyarakat muda tetap mengikuti gaya barat yang kontroversial.

Dalam surat keputusan ini, gubernur mengumumkan bahwa: “Pada waktu achir2 ini, telah nampak gedjala dan muntjulnya tjelana2 djengki serta rok2 span jang menjolok jang dipakai oleh pemuda-pemudi tanggung dalam Daerah Istimewa Atjeh, terutama para peladjar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah2 Menengah Landjutan” (Arsip DPKA, nomor: AC04-178/16).

“Kebijakan ini diambil untuk menjaga kesopanan dan kepribadian bangsa di Daerah Istimewa Aceh,” tegas Ali Hasjmy dalam pengumumannya. Departemen Pendidikan Aceh dipanggil untuk mengambil langkah-langkah tegas, termasuk sanksi keras bagi pelajar yang tetap membandel dengan mengenakan celana jengki.

Meskipun demikian, implementasi larangan ini tidak serta merta berhasil meredam pengaruh The Beatles. Masyarakat muda Aceh tetap menunjukkan minat besar terhadap gaya berpakaian yang mereka anggap sebagai simbol kebebasan dan modernitas.

Ali Hasjmy kemudian mengintensifkan razia bersama pihak militer untuk menegakkan larangan ini, mirip dengan tindakan serupa di Jakarta di bawah pemerintahan Presiden Sukarno. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan efek jera di kalangan pelajar dan mahasiswa yang tetap mempertahankan gaya busana kontroversial tersebut. (RTL)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img