Akademisi Aceh Diundang Jadi Pembicara di Jepang Terkait 20 Tahun Tsunami

Share

NUKILAN.id | Jepang – Akademisi Aceh, Rina Suryani Oktari diundang sebagai pembicara dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh International Research Institute of Disaster Science (IRIDeS) Tohoku University, Jepang dalam rangka Staff Mobility and Visiting Scholar, World Class University (WCU).

Rina Suryani dalam keterangannya, Minggu (12/5/2024) mengatakan, kuliah tamu yang bertajuk “The Journey of Disaster Education in Aceh: Reflecting on Two Decades Since the 2004 Indian Ocean Tsunami” ini, berlangsung pada Kamis (9/5/2024) di Ruang Seminar lantai 1 di IRIDeS dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti Tohoku University.

Rina yang juga menjabat sebagai Koordinator Disaster Education Research Cluster, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), berbagi pengalaman mengenai perjalanan pendidikan bencana di Aceh sejak tragedi 26 Desember 2004 silam.

“Selain memberikan kuliah tamu, saya juga melakukan kolaborasi untuk membuat publikasi bersama (joint publication) dengan Assoc. Prof. Daisuke Sasaki dari IRIDeS, Tohoku University dengan makalah berjudul “Analysis of The Education, Experience, and Exposure to Information on Coastal Community Preparedness Using Structural Equation Modeling,” kata Rina.

Selama kunjungan, Rina dan Assoc. Prof. Daisuke juga menyusun proposal untuk penelitian bersama (joint research).

Rina mengatakan, program staff mobility and visiting scholar World Class University bertujuan untuk mendukung staf pengajar/dosen untuk mengikuti kegiatan pengembangan profesi di luar negeri.

“Kegiatan ini juga memungkinkan staf pengajar/dosen dari perguruan tinggi luar negeri untuk menerapkan kompetensi profesionalnya di USK,” ujarnya.

Menurut Rina, kegiatan-kegiatan ini dapat terdiri dari pelatihan pelaksanaan riset dan penulisan artikel (seperti kunjungan ke tempat pelaksanaan riset, pencarian data base, penggunaan pustaka sebagai sumber literatur, penulisan rencana penelitian, dan atau penulisan artikel hasil riset/kolaborasi).

“Selain itu, program ini juga mendukung program kolaborasi, yang memungkinkan untuk bersama-sama merencanakan pelaksanaan riset kolaborasi sehingga mencapai tujuan akhir dalam menghasilkan artikel publikasi yang berkualitas tinggi dan atau proposal program doktoral,” ujarnya.

Editor: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News