Nukilan.id – Aceh mencatatkan diri sebagai provinsi tercepat se-Indonesia dalam penyaluran dana desa tahap pertama. Hingga 8 April 2021, realisasinya sudah mencapai Rp 954 Miliar, dari pagu Rp 4,9 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Negara (Kakanwil Djpb) Aceh, Syafriadi dalam media meeting, Jumat (9/4/2021). Syafriadi mengatakan, realisasi dana desa di Aceh sudah mencapai 15 persen, dengan jumlah nyaris mencapai angka triliunan.
Namun, kata Syafriadi, pencapaian positif dalam penyaluran dana desa tidak diikuti oleh realisasi dana alokasi khusus (DAK) yang capainnya masih 8,3 persen atau Rp 298,8 miliar dari pagu Rp 3,56 triliun. Rinciannya, DAK non fisik realisasinya masih Rp 289,8 miliar dan DAK fisik yang baru Rp 9 miliar.
Syafriadi mengatakan, saat ini pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran, guna mendukung kebangkitan ekonomi Indoneisa, khususnya Aceh. Katanya, kinerja APBN dalam membangkit ekonomi nasional sudah menunjukkan hasil yang positif.
Setidaknya, kata Syafriadi, ada tiga penyebab kinerja baik tersebut, yaitu vaksinasi, keberhasilan kesinambungan bisnis, dan reformasi struktural yang dimotori oleh UU Cipta Kerja.
Pemerintah telah mengalokasikan Rp 694 triliun untuk pemulihan ekonomi, dengan sasaran perlindungan sosial, program prioritas, kesehatan, dukungan UMKM, dan insentif usaha.
Sehingga Syafriadi berharap Pemerintah Aceh, Pemerintah kabupaten/kota, hingga lembaga vertikal di Aceh bersinergi dalam pemnafaatan dana program PEN ini.
“Program PEN ditujukan penguatan bagi penguatan daya beli maysarakat, sehingga harus benar-benar tepat sasaran. Diharap nanti mampu meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat Aceh,” ujar Syafriadi.[serambi]