NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyalurkan sebanyak 1.000 unit generator set (genset) berkapasitas 5.000–7.000 VA kepada 224 desa yang terdampak bencana dan belum teraliri listrik di Provinsi Aceh.
“Genset ini diprioritaskan untuk desa yang belum tersentuh listrik PLN dan lokasi pengungsian yang belum memiliki sumber listrik,” kata Juru Bicara Posko Penanganan Banjir dan Longsor Aceh, Murthalamuddin, di Banda Aceh, Selasa (30/12/2025).
Murthalamuddin menjelaskan, distribusi genset difokuskan ke wilayah yang mengalami gangguan pasokan listrik akibat bencana, termasuk daerah yang aksesnya terputus karena longsor atau kerusakan jembatan sehingga belum dapat dijangkau oleh PLN.
Ia menyebutkan, titik penerima genset merupakan lokasi pengungsian dan desa yang belum memperoleh sumber listrik maupun bantuan genset sebelumnya. Setiap unit genset dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik posko pengungsian dan dapat disalurkan hingga 10 rumah warga di sekitar lokasi tenda pengungsian.
Secara keseluruhan, bantuan tersebut menjangkau desa-desa di 10 kabupaten/kota, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat, dan Gayo Lues.
Selain genset, Kementerian ESDM juga menyertakan paket pendukung berupa 100 meter kabel NYM 2×2,5 mm, delapan kontak SNI, tujuh tusuk kontak SNI, stok BBM 300 liter untuk 15 hari, serta dua buah isolasi.
Rincian penyaluran mencakup Aceh Tamiang 56 genset untuk 14 desa, Aceh Timur 40 genset untuk 10 desa, Kota Langsa 24 genset untuk enam desa, Aceh Tengah 211 genset untuk 50 desa, dan Bener Meriah 469 genset untuk 94 desa.
Sementara itu, Pidie Jaya menerima empat genset untuk satu desa, Aceh Utara 16 genset untuk empat desa, Bireuen delapan genset untuk dua desa, Aceh Barat empat genset untuk satu desa, serta Gayo Lues 168 genset yang disalurkan ke 42 desa.
“Semoga bantuan tersebut dapat mempercepat pemulihan layanan dasar bagi masyarakat terdampak bencana, khususnya dalam memenuhi kebutuhan penerangan dan aktivitas di posko pengungsian,” ujar Murthalamuddin. (XRQ)

