Pemerintah Aceh Utamakan Pemulihan Psikis Siswa Pascabencana

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan memprioritaskan pemulihan kondisi psikologis siswa yang terdampak bencana hidrometeorologi dengan mendorong kegiatan pembelajaran berbasis trauma healing dan penguatan interaksi sosial.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Aceh yang juga Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, mengatakan proses pembelajaran dapat dimulai meski dengan keterbatasan sarana.

“Intinya anak-anak berkumpul di ruang kelas bersama guru. Mereka bisa berdiskusi, berbagi pengalaman, atau saling bercerita,” kata Murthalamuddin, Minggu, 28 Desember 2025.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki dua tujuan utama. Pertama, sebagai upaya trauma healing agar siswa dapat mengurangi dampak psikologis akibat bencana. Kedua, untuk memulihkan kembali interaksi sosial mereka dengan teman sebaya. Dalam pelaksanaannya, guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan aktivitas siswa agar tetap positif.

“Tugas guru memfasilitasi supaya anak-anak tidak melakukan tindakan negatif di sekolah,” ujarnya.

Murthalamuddin juga mengingatkan bahwa kondisi emosional siswa korban bencana belum sepenuhnya stabil sehingga diperlukan kesabaran ekstra dari para guru dalam mendampingi mereka.

“Jangan dibiarkan anak-anak berkeliaran. Mereka bisa berdiskusi atau berhitung walau tanpa buku, asal melakukan kegiatan positif di ruang kelas,” tegasnya.

Dinas Pendidikan Aceh telah menginstruksikan agar sekolah-sekolah yang terdampak bencana mulai kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran pada 5 Januari 2026, khususnya bagi sekolah yang mengalami dampak berat namun masih memungkinkan untuk beroperasi.

“Bagaimanapun, pembelajaran harus terjadi, dan anak-anak harus berada di sekolah dan ruang kelas,” pungkas Murthalamuddin.

Read more

Local News