NUKILAN.ID | LANGSA – Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi persoalan serius bagi warga Desa Batee Puteh, Kecamatan Langsa Lama, Provinsi Aceh. Jarak fasilitas kesehatan yang cukup jauh membuat sebagian masyarakat kesulitan melakukan pemeriksaan rutin, sehingga berbagai keluhan medis kerap terlambat terdeteksi dan ditangani.
Merespons kondisi tersebut, tim UMY Rescue 2025 menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Desa Batee Puteh. Kegiatan ini menjadi pemeriksaan kesehatan perdana yang dilakukan UMY Rescue 2025, sekaligus upaya mendekatkan layanan medis kepada warga yang selama hampir empat pekan pascabencana mengalami keterbatasan akses fasilitas kesehatan.
“Pemilihan Desa Batee Puteh sebagai lokasi pemeriksaan kesehatan pertama dilakukan berdasarkan arahan dari Puskesmas Langsa Lama. Pihak puskesmas merekomendasikan wilayah yang membutuhkan layanan kesehatan lebih dekat karena akses masyarakat ke fasilitas kesehatan cukup terbatas,” ujar Shanti Wardaningsih, dosen Keperawatan UMY yang tergabung dalam tim UMY Rescue 2025, Senin (22/12).
Dalam kegiatan tersebut, Shanti bersama tim yang terdiri dari dr. Muhammad Kurniawan, M.Sc., Apt. Ilham Perdana, M.Pharm.Sci., Aminudin, Amd.Kep., serta Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep., memberikan layanan kesehatan kepada warga dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Jenis layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan fisik pada orang dewasa, pemeriksaan antropometri pada anak-anak, pengukuran tanda-tanda vital, serta asesmen dan intervensi psikososial. Pendekatan ini kami terapkan karena kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kondisi fisik, tetapi juga aspek psikologis dan sosial,” jelasnya.
Sebanyak 52 warga tercatat mengikuti pemeriksaan kesehatan tersebut. Dari hasil pemeriksaan, tim menemukan sejumlah masalah kesehatan yang cukup dominan di kalangan masyarakat.
“Kasus yang paling banyak ditemui meliputi infeksi saluran pernapasan, diare pada anak, infeksi dan keluhan kulit, serta hipertensi pada orang dewasa,” ungkap Shanti.
Apabila ditemukan kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, tim UMY Rescue 2025 memberikan edukasi kesehatan serta rujukan ke fasilitas kesehatan setempat. Selain itu, warga juga menerima obat-obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan medis masing-masing pasien. (XRQ)

