NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. Dr. Jenderal Pol (Purn) Muhammad Tito Karnavian menerima gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” dari Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar. Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan atas jasa Tito dalam menjaga keamanan nasional dan memperkuat perdamaian di Aceh.
Prosesi penganugerahan berlangsung khidmat di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025). Dalam kesempatan itu, Tgk Malik Mahmud secara langsung menyematkan medali kehormatan dan gelar terhormat tersebut kepada Tito Karnavian, disaksikan oleh sejumlah pemangku kepentingan di Aceh.
“Lembaga Wali Nanggroe Aceh menganugerahkan salah satu tanda kehormatan tertingginya, yakni medali kehormatan, serta gelar terhormat ‘Petua Panglima Hukom Nanggroe’, kepada Prof Dr Jenderal Pol (Purn) Muhammad Tito Karnavian,” ujar Tgk Malik Mahmud Al Haythar.
Tgk Malik menjelaskan, gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe” bermakna sebagai penasehat agung dalam bidang hukum dan keadilan bagi negeri. Gelar ini menjadi simbol penghormatan bagi sosok yang memiliki integritas, kearifan, serta pengabdian bagi keadilan dan kemanusiaan.
Menurutnya, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Tito dalam menjaga keamanan nasional dan memperkuat perdamaian di Aceh, khususnya selama masa kepemimpinannya sebagai Kapolri pada 2016–2019.
“Selama masa kepemimpinannya sebagai Kapolri, Tito telah menunjukkan keteladanan, kebijaksanaan, dan komitmen kuat dalam menegakkan hukum dan menjaga persaudaraan antar anak bangsa,” tutur Tgk Malik.
Ia menambahkan, Tito juga memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh serta memastikan semangat MoU Helsinki tetap menjadi dasar pembangunan yang adil dan damai di Tanah Rencong.
“Tito juga turut berperan dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh, serta memastikan bahwa semangat MoU Helsinki terus hidup dan menjadi dasar bagi pembangunan yang adil dan damai di bumi Aceh,” lanjutnya.
Melalui penganugerahan ini, Tgk Malik menyebut rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih mendalam atas jasa serta pengabdian Tito kepada bangsa, terutama kepada Aceh.
“Semoga anugerah ini menjadi lambang persaudaraan, kehormatan, dan komitmen bersama untuk terus menjaga kedamaian dan persatuan di bawah ridha Allah SWT,” pungkas Wali Nanggroe Aceh itu. (XRQ)



