NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dukungan terhadap Teuku Raja Keumangan (TRK) untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Partai Golkar Aceh terus menguat menjelang Musyawarah Daerah (Musda) partai yang dijadwalkan berlangsung Desember 2025. Setelah sejumlah kader internal menyatakan dukungan, kini giliran anggota DPR RI asal Aceh, Drs. H. Teuku Zulkarnaini atau yang akrab disapa Ampon Bang, menyuarakan dukungan terbuka bagi Bupati Nagan Raya tersebut.
“Di Nagan Raya ini kita punya kader terbaik. Karena itu, saya mendukung penuh Teuku Raja Keumangan untuk menjadi calon Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh,” ujar Ampon Bang dalam peringatan HUT ke-61 Partai Golkar sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor Golkar Nagan Raya, Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Senin (20/10/2025).
Ampon Bang menilai TRK sebagai sosok kader sejati yang telah membuktikan kapasitas dan loyalitasnya terhadap partai.
“Beliau sudah terbukti mampu memimpin dan membesarkan partai. TRK pernah menjabat sebagai anggota dan Wakil Ketua DPRA periode 2019–2024, kembali terpilih pada Pemilu 2024, dan kini dipercaya sebagai Bupati Nagan Raya periode 2025–2030,” katanya.
Dukungan terhadap TRK juga disebut semakin solid dari jajaran pengurus dan kader Partai Golkar di berbagai tingkatan. Ketua DPD I Golkar Aceh saat ini, TM Nurlif, dikabarkan memberi sinyal dukungan terhadap langkah politik TRK menjelang Musda mendatang.
Sementara itu, wacana kemunculan calon eksternal untuk memimpin Golkar Aceh ditolak tegas oleh sejumlah kader. Mereka menilai kepemimpinan partai harus lahir dari proses kaderisasi yang sah.
“AD/ART Golkar tidak memberi ruang bagi non-kader untuk menjadi calon ketua. Tolak secara tegas calon dari luar kader,” tegas TRK dalam pernyataannya pada 15 Juli 2025 lalu.
Pandangan serupa datang dari berbagai tokoh partai, seperti Khalid S.Pd.I, Ketua AMPI Aceh, yang menyebut dukungan terhadap calon eksternal sebagai langkah keliru. “Golkar partai terbuka, siapa pun bisa jadi anggota. Tapi berharap langsung jadi ketua tanpa proses kaderisasi, itu naif,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Kadin Aceh sekaligus kader senior Golkar, Iqbal Piyeung, mengingatkan bahwa membuka peluang bagi non-kader justru melemahkan semangat kaderisasi yang telah dibangun selama puluhan tahun. Ketua AMPG Kota Langsa, Mukris Jumadi, bahkan menyebut wacana tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap mekanisme internal partai.
Selain dari para tokoh partai, dukungan bagi TRK juga datang dari sejumlah Ketua DPD II Partai Golkar di kabupaten/kota. Mereka yang telah menyatakan dukungan terbuka antara lain Ketua Golkar Aceh Tenggara, Salim Fakhry; Ketua Golkar Nagan Raya, Cut Intan Mala; Ketua Golkar Kota Banda Aceh, Sabri Badruddin; serta Ketua Golkar Pidie Jaya, Khalid.
Arus dukungan ini diperkirakan akan terus bertambah seiring semakin banyaknya organisasi sayap dan ormas Golkar yang mulai bergabung dalam barisan pendukung TRK menjelang Musda Desember mendatang.
Dukungan terhadap kader internal ini juga sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menekankan pentingnya menjaga marwah partai dengan menempatkan kader terbaik di setiap tingkatan kepemimpinan.
“Embrio kita adalah pendukung pemerintah, bukan oposisi. Banyak ketua Golkar yang mencoba jadi oposisi, dan tak lama diturunkan. Maka jangan coba-coba,” tegas Bahlil dalam arahannya beberapa waktu lalu.
Arah politik nasional yang ditegaskan Bahlil semakin memperkuat legitimasi politik bagi TRK sebagai figur kader murni yang dianggap layak memimpin Golkar Aceh.
Kini, menjelang Musda yang tinggal menghitung bulan, suara kader Golkar di Aceh kian bulat: kepemimpinan partai harus tetap berada di tangan kader sejati.
“Sudah saatnya kita kubur dalam-dalam wacana mendukung calon ketua non-kader. Ini soal marwah, kaderisasi, dan masa depan Partai Golkar,” ujar salah satu kader senior partai menegaskan.