NUKILAN.ID | BANDA ACEH – PT Pembangunan Aceh (PEMA) mencatat sejumlah capaian penting dalam empat bulan terakhir. Perusahaan milik daerah itu berhasil melahirkan tujuh flagship project yang siap beroperasi, di antaranya pembangunan resmiling unit, pengelolaan hics integrity, serta rencana ekspor sawit dengan target 20.000 ton.
Selain itu, PEMA juga tengah menyiapkan ekspor kopi Aceh ke Amerika Serikat dan memperluas relaksasi kondensor untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah.
Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, memaparkan capaian tersebut dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) beberapa waktu lalu. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh melalui penguatan sektor unggulan daerah.
Capaian itu turut mendapat sorotan dari akademisi. Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Mujiburrahmad, menilai keberhasilan PEMA akan lebih berdampak luas bila mampu membangun ekosistem yang berpihak kepada petani.
“Kontribusinya akan besar bila PEMA mampu menghubungkan langsung petani dengan rantai pasok yang lebih adil,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberadaan pasar ekspor akan mengurangi ketergantungan petani terhadap tengkulak lokal yang selama ini kerap menekan harga.
“Dengan pasar ekspor terbuka, petani bisa menikmati harga lebih baik dan tidak lagi tergantung pada tengkulak lokal,” kata Mujiburrahmad.
Menurutnya, efek dari pembukaan akses pasar tidak hanya berhenti pada perbaikan harga di tingkat petani, tetapi juga akan mendorong tumbuhnya sektor-sektor lain yang berkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Dampak multiplier-nya juga terasa ke tenaga kerja, transportasi, UMKM, hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, kalau dikelola konsisten, proyek-proyek ini bisa menjadi katalis ekonomi Aceh ke depan,” tegasnya.
Reporter: Akil