Perwakilan USK Ikuti Seminar Nasional dan Kongres IV PAPPI di Bali

Share

NUKILAN.ID | KUTA – Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) resmi membuka Seminar Nasional sekaligus Kongres IV di Kuta, Bali, Kamis (11/9/2025). Forum ini menjadi momentum penting memperkuat sistem penyuluhan dan pemberdayaan pembangunan di tengah tantangan perubahan iklim, transformasi digital, hingga ketimpangan sosial-ekonomi.

Ketua Umum PAPPI, Dr. Ir. Siti Amanah, MSc, dalam sambutannya menekankan bahwa penyuluhan kini tengah bertransisi menuju pendekatan berbasis kebutuhan (demand driven) dengan model yang lebih pluralistik, inklusif, dan kontekstual.

“Penyelenggaraan penyuluhan tidak hanya menyediakan teknologi inovatif, tetapi juga harus mampu mendukung inisiatif masyarakat dalam memecahkan masalah, meningkatkan produktivitas, serta kesejahteraan,” ujarnya.

Siti Amanah juga mengungkapkan jumlah penyuluh yang masih jauh dari kebutuhan ideal. Saat ini, tenaga penyuluh lintas sektor baru berkisar 246 ribu hingga 300 ribu orang.

“Di sektor pertanian saja, masih dibutuhkan lebih dari 34 ribu penyuluh untuk mencapai target ideal satu desa satu penyuluh,” tegasnya.

Seminar Nasional PAPPI menghadirkan pakar, akademisi, praktisi, hingga perwakilan kementerian dan dunia usaha. Mereka berbagi pemikiran strategis demi memperkuat sistem penyuluhan ke depan.

“Makalah dan pemikiran para narasumber bukan sekadar karya akademis, melainkan sumber inspirasi untuk praktik penyuluhan di masa depan,” kata Siti Amanah.

Ia berharap forum ini tidak hanya berhenti pada diskusi, melainkan melahirkan gagasan dan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

Pelaksanaan kegiatan turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya PT Petrokimia Gresik, RASSEA, CARE, P2SDM IPB, Botani IPB, PT Antam Gn Pongkor, IFRAS, serta sejumlah donatur individu. Menurut Siti Amanah, dukungan itu mencerminkan komitmen bersama dalam menentukan arah pembangunan nasional melalui penyuluhan.

Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh peserta menjadikan forum ini sebagai ruang belajar bersama sekaligus memperkuat jejaring.

“Penyuluhan pembangunan adalah panggilan pengabdian sekaligus penggerak kemajuan bangsa,” tutupnya.

Sementara itu, sebagaimana dikonfirmasi redaksi Nukilan.id, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh juga turut berpartisipasi dalam Kongres Nasional kali ini. Tercatat ada empat perwakilan USK yang hadir, yakni Prof. Ir. Agussabti, M.Si, Mujiburrahmad, SP, M.Si, Dr. Elvira Iskandar, SP, M.Sc, dan Akhmad Baihaqi, SP, M.M. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News