Klaim Tidak Sesuai Realitas Lapangan, Peneliti UTU Desak Pencabutan Sertifikat ODF Abdya

Share

NUKILAN.ID | BLANGPIDIE – Peneliti Kesehatan dari Universitas Teuku Umar (UTU), Yulizar Kasma, menduga Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) telah melakukan manipulasi data terkait perilaku buang air besar sembarangan (BABS). Ia menilai, sertifikat Open Defecation Free (ODF) yang diberikan kepada Abdya tidak layak dan perlu dicabut.

Yulizar menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan masih tingginya angka BABS di Abdya. “Pemberian sertifikat ODF kepada Abdya sangat tidak layak. Temuan kami menunjukkan fakta di lapangan yang berbeda dengan klaim resmi,” kata Yulizar dalam keterangannya kepada Nukilan, Rabu (9/7/2025).

Penelitian yang dilakukan sejak 2024 itu, menurutnya, mendapati bahwa tingkat kepemilikan jamban sehat di banyak wilayah Abdya masih rendah. Ia juga menemukan bahwa banyak warga yang masih membuang air besar di parit atau sungai karena tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

“Kami menemukan banyak rumah tangga yang hanya memiliki kloset, tapi tanpa septic tank. Bahkan ada yang langsung mengalirkan limbah jamban ke parit dan saluran air terbuka,” kata Yulizar.

Menurutnya, di sejumlah gampong, warga bahkan membangun jamban seadanya di atas parit, yang jauh dari standar sanitasi layak. Kondisi ini, kata dia, berisiko menimbulkan berbagai penyakit menular seperti diare dan polio.

Yulizar juga mengungkapkan adanya dugaan tekanan terhadap tenaga kesehatan di tingkat lokal agar memanipulasi data BABS. “Saya mendapat informasi bahwa sejumlah tenaga kesehatan di Abdya diminta untuk menyesuaikan data agar target ODF tercapai,” tambahnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, Yulizar meminta Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk mengevaluasi dan mencabut sertifikat ODF yang diberikan kepada Pemkab Abdya. Ia menilai, proses pemberian sertifikat itu perlu ditinjau kembali secara objektif dan berbasis data faktual di lapangan.

“Gubernur Aceh harus bertindak. Evaluasi ini penting untuk menjaga integritas program sanitasi. Jangan sampai ODF hanya menjadi formalitas tanpa perbaikan nyata,” tegasnya.

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News