Nukilan | Banda Aceh – Puluhan massa yang tergabung Rakyat Aceh Menggugat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (7/7/2025). Mereka mengajukan sejumlah tuntutan di antaranya terkait pembentukan empat batalion baru di Aceh, pengembalian tanah wakaf Blang Padang, dan polemik empat pulau yang sebelumnya diterbitkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Koordinator Rakyat Aceh Menggugat, Adi Liadi Sawang menyebutkan pihaknya menuntut beberapa hal dalam aksi demonstrasi tersebut. Pertama menolak pembentukan empat batalion baru di Aceh. Dia mengatakan Aceh tak membutuhkan penambahan batalion, namun yang dibutuhkan adalah jaminan kesejahteraan dan pembukaan lapangan kerja.
“Kedua menyangkut dengan tanah Blang Padang yang diwakafkan oleh salah seorang Sultan Aceh untuk Masjid Raya Baiturrahman. Maka kita memperjuangkan tanah Blang Padang ini Kembali ke Masjid Raya Baiturrahman,” ujar Adi kepada Nukilan, Senin (7/7/2025).
Selanjutnya, kata Adi, pihaknya menuntut pemerintah pusat untuk mencopot Mendagri Tito Karnavian dari jabatannya karena dianggap sebelumnya telah membuat polemik dengan menyerahkan kepemilikan empat pulau di Aceh Singkil kepada Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.
Amatan Nukilan di lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah massa masih bertahan di depan kantor Gubernur Aceh. Mereka tidak diizinkan untuk masuk ke dalam. Kehadiran mereka dijaga oleh puluhan polisi yang memantau aktivitas demonstrasi tersebut. []
Reporter: Sammy