Banyak Pengusaha Minati Ketua Kadin, Begini Sejarah Awal Mula Kadin

Share

Nukilan.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, adalah organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian. Organisasi ini didirikan pada 24 September 1968 dan diatur dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri.

Pengusaha Indonesia menyadari sedalam-dalamnya bahwa dunia usaha nasional yang tangguh merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang sehat dan dinamis dalam mewujudkan pemerataan, keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional dalam percaturan perekonomian regional dan internasional.

Sejarah Kadin Indonesia

Sesuai dengan amanat dan semangat Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional pembangunan di bidang ekonomi, maka pengusaha Indonesia dengan dilandasi jiwa yang luhur, bersih, transparan, dan profesional, serta produktif dan inovatif harus membina dan mengembangkan kerja sama sinergistik yang seimbang dan selaras, baik sektoral dan lintas-sektoral, antar-skala, daerah, nasional maupun internasional, dalam rangka mewujudkan iklim usaha yang sehat dan dinamis untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya bagi dunia usaha Indonesia dalam ikut serta melaksanakan pembangunan nasional dan daerah di bidang ekonomi.

Pembentukan organisasi Kadin Indonesia pertama kali dibentuk tanggal 24 September 1968 oleh Kadin Daerah Tingkat I atau Kadinda Tingkat I (sebutan untuk Kadin Provinsi pada waktu itu) yang ada di seluruh Indonesia atas prakarsa Kadin DKI Jakarta, dan diakui pemerintah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1973, kemudian dibentuk kembali sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri dalam Musyawarah Pengusaha Indonesia tanggal 12 Agustus 1994 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Kadin Indonesia bekerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan wakil-wakil didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri menetapkan bahwa seluruh pengusaha Indonesia di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta secara bersama-sama membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri sebagai wadah dan wahana pembinaan, komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia, dalam rangka mewujudkan dunia usaha Indonesia yang kuat dan berdaya saing tinggi yang bertumpu pada keunggulan nyata sumber daya nasional, yang memadukan secara seimbang keterkaitan antar-potensi ekonomi nasional, yakni antar-sektor, antar-skala usaha, dan antar-daerah, dalam dimensi tertib hukum, etika bisnis, kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan dalam suatu tatanan ekonomi pasar dalam percaturan perekonomian global dengan berbasis pada kekuatan daerah, sektor usaha, dan hubungan luar negeri.

Ketua Kadin Indonesia

Ketua Kadin Indonesia menjabat selama 5 tahun. Sebelum 1993, Ketua Kadin mejabat selama 3 tahun. Berikut nama-nama yang pernah menjadi Ketua Kadin Indonesia

  1. Usman Ismail, menjabat Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 1968 hingga tahun 1972. Beliau adalah seorang Purnawirawan (Purn) Tentara Republik Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen).
  2. Sofyar, menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 1972 hingga tahun 1973. Beliau adalah seorang Purnawirawan (Purn) Tentara Republik Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen).
  3. Marsekal TNI (Purn.) Soewoto Sukendar, beliau menjabat Ketua Kadin Indonesia selama 2 Periode sejak tahun 1973 hingga tahun 1976 dan pada tahun 1976 hingga tahun 1979. Beliau adalah seorang Purnawirawan (Purn) Tentara Republik Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dengan pangkat terakhir Marsekal (Pangkat Bintang Empat). Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada tahun 1969 hingga tahun 1973. Beliau lahir di Malang, Jawa Timur, 12 Maret 1927 – meninggal di Semarang, Jawa Tengah, 30 Mei 1987 pada umur 60 tahun.
  4. Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning atau Hasjim Ning, menjabat Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 1979 hingga tahun 1982. Beliau adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Beliau lahir di Nipah, Padang, Sumatra Barat, 22 Agustus 1916, meninggal 26 Desember 1995 pada umur 79 tahun. Pada masa kejayaannya ia pernah disebut sebagai “Raja Mobil Indonesia” oleh sejumlah media nasional. Selain dijuluki sebagai “Raja Mobil Indoneisa”, ia termasuk salah satu pendiri PT. Pembangunan Jaya.
  5. Prof. Dr. Sukamdani Sahid Gitosardjono, Beliau menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia selama 2 periode, yakni pada tahun 1982 hingga 1985 dan 1985 hingga 1988. Ia adalah seorang pengusaha Indonesia pemilik jaringan Hotel Sahid dan Hotel Sahid Jaya International. Beliau adalah putra pasangan dari R Sahid Djogosentono dan R Ngt Hj Sadinah. Sukamdani Sahid meninggal pada hari Kamis, 21 Desember 2017 jam 09.15 dan dimakamkan di Pondok Pesantren Modern Sahid, Bogor.
  6. Ir. Sotion Ardjanggi gelar Datuak Mangkuto Alam, menjabat Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 1988 hingga tahun 1993. Beliau adalah seorang teknokrat, ekonom dan profesional Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Aneka Industri Departemen Perindustrian, dan Direktur utama serta komisaris utama pada beberapa perusahaan BUMN. Sotion Ardjanggi, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 1929 – meninggal September 2003 pada umur 74 tahun.
  7. Ir. H. Aburizal Bakrie, yang juga akrab dipanggil Bakrie, Ical, atau ARB. Beliau menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia selama 2 periode, yakni pada tahun 1993 hingga 1998 dan tahun 1998 hingga tahun 2003. Ia adalah seorang pengusaha Indonesia yang pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009.

Ical pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005. Beliau, lahir di Jakarta, 15 November 1946; umur 74 tahun.

Ical adalah anak sulung dari keluarga pengusaha Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada tahun 1973, ia memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet. Selama berkecimpung di dunia usaha, beliau juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha.

  1. Mohamad Suleman Hidayat, Beliau menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia selama 2 periode, yakni pada tahun 2003 hingga 2008 dan tahun 2008 hingga 2010. Beliau adalah seorang politikus Indonesia. Pada tahun 2010 beliau melepas jabatan Kadin Indonesia dan digantikan oleh Adi Putra Darmawan Tahir, karena ia ingin menfokuskan diri di jabatan Menteri Industri. Beliau menjabat sebagai Menteri Perindustrian Indonesia sejak tahun 2009 hingga 2014. Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944; umur 76 tahun.
  • Adi Putra Darmawan Tahir, Beliau terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia selama masa pergantian antar waktu (PAW) sejak tahun 2010 menggantikan Mohamad Suleman Hidayat yang fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Perindustrian. Dan jabatannya berakhir pada tahun yang sama.

Adi Putra Darmawan Tahir adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, 18 Mei 1953; umur 68 tahun. Beliau merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) untuk masa jabatan 2009-2014 dari Fraksi Partai Golkar dan ia juga pernah menjadi anggota MPR RI untuk masa jabatan 1999-2004.

  1. Suryo Bambang Sulisto atau yang lebih dikenal dengan Suryo B. Sulisto, menjabat Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 2010 hingga 2015 sekaligus ia juga menjabat Presiden Komisaris PT. Bumi Resources Tbk. Beliau lahir di Solo, 11 Februari 1947; umur 74 tahun.

Suryo adalah seorang pengusaha Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan menengahnya di Jakarta. Selanjutnya, dia menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA) di Hamburg, Jerman, karena ayahnya mendapat tugas dari pemerintah sebagai kepala perwakilan sebuah BUMN. Kemudian, Suryo pindah ke Amerika Serikat dan menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan gelar Bachelor of Science (BSc) dari University of Wisconsin dalam bidang ekonomi dan bisnis.

  1. Rosan Perkasa Roeslani, menjabat Ketua Kadin Indonesia sejak tahun 2015 hingga tahun 2020. Beliau adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia termasuk salah satu dari trio Indonesia yang pernah mengakuisisi klub sepak bola ternama Inter Milan.

Rosan, lahir di Jakarta, 31 Desember 1968; umur 52 tahun. Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta ini merupakan Chairman Grup Recapital dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial. Pada 24 November 2015, ia terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia. Ia meraih 102 suara, mengalahkan calon ketua lainya, Rahmat Gobel yang hanya mendapatkan 27 suara pada Munas Kadin VII di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat. Total suara yang terkumpul mencapai 129 suara, terdiri dari 33 Kadin daerah yang setiap provinsi punya 3 hak suara dan 30 asosiasi yang masing-masing punya 1 suara. (sumber: id.wikipedia.org).

Dari hasil penelusuran Litbang Nukilan.id dapat disimpulkkan bahwa, latar belakang Ketua umum Kadin Indonesia sejak tahun 1968 hingga tahun 2020 tercatat ada 3 orang berlatar belakang Militer, 6 orang berlatar belakang pengusaha dan 2 orang berlatar belakang politisi.

Selain itu, sampai saat ini masih banyak juga pengusaha yang ingin dan berminat menjadi Ketua umum Kadin Indonesia.[AW]

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News