Kemarau Dua Bulan, Ribuan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen

Share

NUKILAN.ID | SIGLI – Musim kemarau yang telah berlangsung selama dua bulan menyebabkan ribuan hektare lahan sawah musim tanam gadu di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh mengalami kekeringan parah. Tanaman padi yang baru berusia antara satu pekan hingga dua bulan kini berada dalam kondisi kritis dan terancam puso atau gagal panen.

Wilayah yang paling terdampak di antaranya Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Selatan. Di kawasan ini, cuaca panas ekstrem disertai krisis air memperburuk kondisi pertumbuhan padi.

Di Kabupaten Pidie, dari 23 kecamatan yang ada, setidaknya 20 kecamatan mengalami krisis air. Beberapa di antaranya yakni Kecamatan Delima, Pidie, Indrajaya, Mila, Grong-Grong, Batee, Padang Tiji, Kembang Tanjong, dan Simpang Tiga. Di sejumlah desa seperti Ceurih Kupula, Pulo Tunong, Mesjid Reubee, dan Geudong, puluhan hektare sawah terlihat mengering. Retakan tanah terlihat jelas di sekitar rumpun padi, sementara sebagian daun padi mulai menguning akibat kekurangan air.

Lebih memprihatinkan, sejumlah lahan yang ditanami padi berumur sekitar dua bulan juga rusak karena dimakan hewan ternak seperti kambing dan sapi yang dilepas bebas.

“Bila tidak segera turun hujan, lahan sawah terancam gagal panen. Apalagi jaringan irigasi teknik sudah mengering,” kata Abdullah, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Delima sebagaimana dikutip dari metrotvnews.com.

Kondisi serupa juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Selatan. Para petani di wilayah terdampak mengaku tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi kemarau panjang yang terus berlanjut.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News