NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sebanyak 392 jamaah haji asal Kota Banda Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama telah tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, pada Sabtu (28/6/2025) pagi.
Kepulangan rombongan pertama ini disambut langsung oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh. Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, menyampaikan bahwa pesawat yang membawa jamaah mendarat lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan.
“Alhamdulillah, hari ini kloter pertama haji Aceh sudah tiba di tanah air, mendarat pada pukul 06:30 WIB, lebih cepat dari jadwal sebelumnya,” ujar Azhari di Bandara SIM, Aceh Besar.
Diketahui, jumlah jamaah kloter pertama ini sebelumnya berjumlah 393 orang saat diberangkatkan. Namun, satu orang jamaah meninggal dunia di tanah suci karena sakit, sehingga jumlah yang kembali ke tanah air menjadi 392 orang.
“Semoga yang meninggal di Arab Saudi mendapatkan haji mabrur, dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapinya,” sambungnya.
Azhari juga mengimbau agar jamaah yang baru tiba dapat bersikap tertib dan mematuhi prosedur pemulangan. Khusus kloter pertama yang berasal dari Banda Aceh, mereka diperkenankan langsung dijemput oleh keluarga masing-masing di Asrama Haji.
“Setelah pelepasan langsung dijemput oleh keluarga, karena hari ini jamaahnya asal Banda Aceh,” jelasnya.
Menurut kebijakan PPIH, hanya jamaah dari Banda Aceh dan Aceh Besar yang dapat dijemput langsung oleh keluarga, mengingat lokasi mereka yang dekat dengan asrama. Sementara itu, jamaah dari kabupaten/kota lain akan diantar dengan bus menuju titik penjemputan di daerah masing-masing yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah.
Untuk tahun ini, PPIH Embarkasi Aceh mencatat sebanyak 4.446 jamaah haji diberangkatkan ke tanah suci. Hingga saat ini, 12 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi akibat gangguan kesehatan.
Kepulangan jamaah haji Aceh ke tanah air akan berlangsung bertahap mulai 27 Juni hingga 9 Juli 2025 melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Editor: AKIL