NUKILAN.ID | SIGLI – Harga cabai merah di sejumlah wilayah Provinsi Aceh terpantau menurun dalam sepekan terakhir. Penurunan harga ini terjadi meskipun sebagian besar daerah di Aceh sedang dilanda kekeringan dan belum memasuki musim panen raya.
Pantauan di Pasar Sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, menunjukkan harga cabai merah kualitas super kini berada di angka Rp20.000 per kilogram. Padahal, pekan sebelumnya harga komoditas tersebut masih dijual Rp30.000 per kilogram.
Harga cabai merah kualitas sedang juga mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp25.000/kg kini berada di kisaran Rp17.000 hingga Rp18.000/kg. Sementara itu, untuk kualitas rendah, harga turun dari Rp20.000 menjadi Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram.
“Pekan lalu harga lebih mahal dan modalnya lebih besar. Kini modal yang dikeluarkan sudah lebih rendah dan harus menjual dengan harga lebih rendah,” ujar Fajri, pedagang cabai merah eceran di pasar pagi Pante Teungoh, Jumat (27/6/2025).
Hal senada disampaikan Fadli, pedagang cabai lainnya. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab turunnya harga cabai tersebut. Namun ia menduga hal itu disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari petani lokal atau menurunnya permintaan dari luar daerah, seperti ke pasar Medan, Sumatra Utara.
“Padahal sekarang sedang musim tanam padi gadu. Banyak petani dan lahan sawah beralih untuk menanam padi. Jadi mereka menanam cabai tidak banyak, karena sawah-dawah dipenuhi tanaman padi,” kata Fadli.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari dinas terkait mengenai penyebab pasti anjloknya harga cabai di tengah musim kekeringan yang melanda sejumlah kawasan di Aceh.
Editor: Akil