NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mendorong Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Provinsi Aceh untuk berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi berbasis budaya di berbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan hingga seni pertunjukan.
Harapan tersebut disampaikan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, dalam pidatonya yang dibacakan oleh Asisten III Setda Aceh, Muhammad Diwarsyah, saat pelantikan pengurus DPW Gekrafs Provinsi Aceh di Anjong Mon Mata, Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (15/6/2025).
“Kita harapkan organisasi ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi berbasis budaya dan memberikan ide-ide barunya,” kata Mualem.
Menurutnya, Gekrafs merupakan gerakan yang mengusung nilai kreativitas, keberagaman, inovasi, dan kolaborasi, serta mencakup 17 subsektor ekonomi kreatif seperti seni pertunjukan, musik, kuliner, hingga kerajinan digital.
Ia menilai Aceh memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif, terutama dari produk-produk kerajinan tangan dan kuliner khas daerah yang telah dikenal secara nasional.
Karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
“Jadikanlah momen ini sebagai kebangkitan ekonomi kreatif Aceh. Mari kobarkan semangat kreasi, kolaborasi, dan inovasi demi masa depan Aceh dan Indonesia yang lebih gemilang,” ujar Mualem.
Ketua Gekrafs Aceh, Sunnyl Ikbal, menyebut pelantikan pengurus bukan hanya sekadar pengukuhan struktur organisasi, tetapi menjadi awal dari perjuangan besar menjadikan ekonomi kreatif sebagai sektor unggulan di Aceh.
Ia menegaskan pentingnya peran Gekrafs sebagai wadah pembinaan dan penguatan jaringan pelaku ekonomi kreatif di berbagai bidang. Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk bekerja secara kolaboratif guna memajukan sektor ini di Aceh.
“Kita ingin Gekrafs Aceh bergerak aktif membangun pusat-pusat kreatif menjadi garda terdepan kemajuan ekonomi kreatif Aceh,” kata Sunnyl Ikbal.
Editor: Akil