ASN Progresif, Gerakan Baru ASN Muda Dorong Reformasi Birokrasi

Share

NUKILAN.ID | JAKARTA — Aparatur Sipil Negara (ASN) masih menjadi pilihan karier favorit banyak orang di Indonesia. Jaminan karier yang jelas, stabilitas pekerjaan, serta kepastian pensiun di hari tua menjadi sejumlah alasan utama profesi ini begitu diminati. Namun di tengah kenyamanan tersebut, muncul kebutuhan akan semangat baru, terutama dari kalangan ASN muda.

Mereka yang tergolong muda dan memiliki masa depan panjang dalam dunia birokrasi diyakini mampu menjadi agen perubahan. Di sinilah pentingnya bersikap progresif—berani berinovasi, tanggap terhadap perubahan, dan selalu ingin belajar serta memperbaiki pelayanan publik.

Menariknya, semangat itu kini mulai terwujud dalam bentuk nyata melalui terbentuknya komunitas yang menamakan diri ASN Progresif. Gerakan ini dipelopori oleh sejumlah ASN muda yang ingin melihat wajah birokrasi Indonesia berubah ke arah yang lebih adaptif dan profesional.

Pada Sabtu (24/5/2025), Nukilan.id berkesempatan mewawancarai Zahran Aslam Rizqullah, salah satu inisiator dari komunitas ini. Ia mengungkapkan bahwa ide pembentukan ASN Progresif berangkat dari kegelisahan bersama yang ia dan rekan-rekannya rasakan dalam keseharian mereka sebagai ASN.

“Latar belakangnya, kami melihat bahwa tatanan birokrasi di Indonesia masih gitu-gitu aja dan masih terkungkung pada budaya lama. Terlalu kaku, sehingga sulit berinovasi,” ujar Zahran.

Melihat stagnasi tersebut, mereka merasa perlu memiliki ruang alternatif di luar struktur formal birokrasi. Sebuah wadah yang memungkinkan mereka tetap berkontribusi secara progresif dalam menyelesaikan berbagai persoalan sistemik.

“Akhirnya teman-teman berpikir bahwa kita sebagai ASN muda harus memiliki wadah untuk setidaknya bergerak, dan terus progresif berkontribusi menangani permasalahan birokrasi yang sedang kita hadapi. Jadi, apa yang tidak bisa kita buat di instansi, kita buat di ASN Progresif ini,” lanjutnya.

Lebih dari sekadar komunitas biasa, ASN Progresif membawa visi yang cukup besar. Mereka ingin menjadi motor penggerak perubahan birokrasi dari dalam, dengan pendekatan yang segar dan berorientasi pada solusi.

“Visi besar dari ASN progresif ini adalah membentuk dan menjadi wadah bagi ASN yang punya cara pikir baru, yang lebih terbuka, profesional, inovatif, dan berintegritas serta mampu memberi dampak dan solusi nyata bagi perbaikan birokrasi,” ungkap Zahran.

Dalam praktiknya, komunitas ini tak hanya berfokus pada diskusi, tetapi juga mengarahkan energi mereka pada upaya membentuk pola pikir baru di kalangan ASN. Mereka mengedepankan nilai antikorupsi, keterbukaan, dan kolaborasi lintas instansi.

“ASN Progresif berupaya mendorong perubahan mindset lama ke arah yang lebih progresif, menumbuhkan kesadaran antikorupsi, dan jadi ruang diskusi lintas instansi yang bermakna, bukan sekadar obrolan ringan,” katanya.

Tak hanya berhenti di ruang diskusi, ASN Progresif juga memfasilitasi pengembangan diri para anggotanya. Mereka membuka akses informasi seluas-luasnya terhadap pelatihan, webinar, dan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas ASN.

“Selain itu, ASN Progresif ingin mempermudah akses informasi bagi ASN terhadap pelatihan, webinar, dan pengembangan diri, sekaligus mendorong agar kebijakan dan layanan publik lebih adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelas Zahran.

Berbagai inisiatif telah dijalankan komunitas ini, mulai dari kampanye digital, diskusi rutin, hingga kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil dan lembaga pemerintahan.

“Melalui kampanye digital, komunitas online, diskusi rutin, dan kerja sama dengan berbagai pihak, gerakan ini ingin berkontribusi nyata dalam mendorong reformasi birokrasi dari dalam,” tegasnya.

Kehadiran ASN Progresif menjadi penanda bahwa harapan terhadap perubahan birokrasi tak harus datang dari atas. Justru dari anak-anak muda yang berada di dalam sistem, perubahan dapat dimulai, satu langkah kecil demi satu dampak besar yang nyata. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img

Read more

Local News