NUKILAN.id | Banda Aceh – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Aceh. Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh resmi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2025-2029.
Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang diteken langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Melalui dokumen itu, UIN Ar-Raniry menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Aceh yang ditetapkan sebagai bagian dari proyek strategis nasional.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan pemerintah pusat yang menjadikan kampusnya sebagai bagian dari RPJM Nasional.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, Kementerian Agama RI, Bappenas dan Bapak Presiden Prabowo yang telah memberi perhatian serius dan dukungan yang strategis terhadap pengembangan UIN Ar-Raniry masuk dalam agenda prioritas strategis nasional,” ujar Prof Mujiburrahman dikutip dari Serambinews.com, Jumat (9/5/2025).
Menurut Prof Mujiburrahman, masuknya UIN Ar-Raniry dalam RPJM merupakan pijakan regulasi penting bagi pengembangan kampus, baik secara fisik maupun non-fisik.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa hanya ada dua kampus di bawah Kementerian Agama yang masuk dalam program prioritas nasional, yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan UIN Ar-Raniry.
“Dan setahu saya hanya dua kampus PTKIN di bawah Kementrian Agama yang masuk dalam program prioritas strategis nasional, yaitu UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) dan UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Wujudkan Mimpi Besar Menjadi Kampus Kelas Dunia
Dalam dokumen RPJM tersebut, pengembangan UIN Ar-Raniry diarahkan pada program World Class Islamic University (WCIU).
Program ini, menurut rektor, adalah bagian dari jihad akademik seluruh pimpinan dan civitas akademika UIN Ar-Raniry agar dapat direalisasikan secara sistematis dan terukur.
Jika berhasil, UIN Ar-Raniry akan menjelma menjadi universitas bertaraf internasional di Aceh.
“UIN Ar-Raniry menjadi akan menjadi perguruan tinggi yang dilirik dan dijadikan mitra oleh berbagai universitas bergengsi di dunia untuk berkalaborasi memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan masyarakat dunia,” ujar rektor.
Tak hanya itu, keberhasilan program ini juga diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Kehadiran mahasiswa dan dosen asing akan membawa dampak ekonomi sekaligus membuka peluang pendidikan internasional bagi generasi muda Aceh.
“Dan akan memberi kesempatan bagi generasi muda Aceh untuk memperoleh pendidikan bertaraf international,” ungkapnya.
Tiga Strategi Kunci Menuju World Class
Untuk mewujudkan visi besar tersebut, Prof Mujiburrahman menyampaikan tiga strategi utama yang kini menjadi fokus UIN Ar-Raniry.
Pertama, peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan akademik. Ini termasuk pembangunan gedung perkantoran, ruang kuliah, laboratorium, asrama mahasiswa, guest house dosen tamu, perpustakaan, serta fasilitas olahraga berstandar internasional.
“Secara detail kita perlu membangun gedung perkantoran, ruang kuliah, ruang dosen, guest house dosen tamu, asrama mahasiswa, perpustakaan, laboratorium, fasilitas olah raga dan sarana fisik lainya yang berstandar international,” tuturnya.
Kedua, peningkatan tata kelola universitas serta pengembangan SDM dosen dan tenaga kependidikan (tendik) agar profesional dan mampu memberikan layanan berstandar global.
Terakhir, UIN Ar-Raniry akan memperkuat kerja sama internasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama dunia, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Terakhir, meningkatkan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri dalam rangka memperkuat kalaborasi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sehingga ketiga aspek tridharma perguruan tinggi tersebut bertaraf international,” pungkasnya.
Editor: Akil