Aceh Surplus Beras, Bulog Serap Maksimal Tanpa Batas

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Produksi gabah dan beras di Provinsi Aceh mencatatkan hasil yang melimpah sepanjang 2025. Menyikapi kondisi tersebut, Perum Bulog Wilayah Aceh memastikan tak akan membatasi penyerapan hasil panen dari petani.

Kepala Perum Bulog Wilayah Aceh, Ihsan, menyampaikan, pihaknya terus menyerap hasil panen secara optimal demi menjaga stabilitas harga dan mendukung ketahanan pangan daerah.

“Selama masih ada panen, kita tetap serap. Tidak ada perintah untuk berhenti,” tegas Ihsan saat meninjau langsung gudang Bulog di kawasan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (5/5/2025).

Surplus yang tercatat pada 2025 ini terbilang signifikan. Target awal pengadaan yang sebelumnya ditetapkan 54.490 ton, beberapa kali direvisi seiring peningkatan produksi.

“Awalnya target kita 54.490 ton, direvisi menjadi 85.000 ton, dan terakhir menjadi 104.000 ton. Semua sudah tercapai secara bertahap,” jelasnya.

Data hingga 4 Mei 2025 menunjukkan, Bulog Aceh telah menyerap 159.831 ton Gabah Kering Panen (GKP), 300 ton Gabah Kering Giling (GKG), dan 6.007 ton beras. Jika dikonversi, jumlah tersebut setara 86.113 ton beras—atau sekitar 87,79 persen dari target akhir 98.085 ton.

Menurut Ihsan, hasil panen terbanyak berasal dari sentra produksi utama seperti Lhokseumawe, Pidie, Sigli, Aceh Timur, dan Aceh Besar. Akibat tingginya volume penyerapan, kapasitas gudang Bulog kini nyaris penuh.

“Karena kapasitas penyimpanan penuh, Bulog bekerja sama dengan gudang milik pemerintah kabupaten/kota serta TNI AU, khususnya Lanut Iskandar Muda,” ujarnya.

Stok beras di seluruh gudang Bulog Aceh saat ini mencapai 118 ribu ton, dengan 18 ribu ton tersimpan di gudang Siron. Jumlah itu dinilai mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga satu tahun lebih.

“Dengan stok yang kita miliki, suplai beras bisa mencukupi kebutuhan hingga 14 bulan ke depan,” ujar Ihsan.

Kondisi ini juga berdampak pada kebijakan distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun rencana impor. “Dengan stok sebesar ini, saya rasa tidak ada kebutuhan untuk impor. Produksi dalam negeri sudah cukup,” pungkasnya.

Bulog Aceh mulai menyerap hasil panen sejak akhir Januari 2025. Dalam kurun empat bulan saja, target awal sudah berhasil dipenuhi. Kinerja positif ini diharapkan dapat terus menjaga stabilitas pasokan dan kesejahteraan petani di seluruh Aceh.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News