Benarkah Puasa Bermanfaat bagi Kesehatan Mental? Ini Penjelasan Psikolog

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Puasa merupakan ibadah keagamaan yang dilakukan oleh banyak orang, terutama umat Muslim. Selain memiliki manfaat bagi kesehatan fisik, seperti menurunkan berat badan dan mengatur kadar gula darah, puasa juga diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.

Psikolog Klinis, Tengku Sheila Noor Faraza, membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bagaimana puasa dapat membantu seseorang dalam mengelola stres serta meningkatkan kesejahteraan psikologis.

“Selama berpuasa, kita dapat memiliki kontrol diri yang baik, sehingga dapat membatasi pikiran dan perbuatan negatif kita,” kata Sheila kepada Nukilan.id pada Selasa (4/3/2025).

Dengan kontrol diri yang lebih baik, seseorang dapat menghindari perilaku impulsif yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, puasa juga berdampak positif pada aspek sosial seseorang. “Selain itu, dapat meningkatkan nilai sosial kita dengan mengerjakan salah satu ibadah kita yaitu bersilaturahmi dan bersedekah dengan orang lain,” lanjutnya.

Dalam momen Ramadan, kebiasaan berbagi dan menjalin silaturahmi semakin diperkuat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hubungan sosial.

“Hal ini dapat meningkatkan nilai dan hubungan sosial kita dengan orang lain,” tambahnya.

Dengan demikian, puasa tidak hanya membawa manfaat individu, tetapi juga mempererat ikatan sosial dalam masyarakat.

Sejumlah penelitian ilmiah turut mendukung manfaat puasa bagi kesehatan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Religion and Health (2014) menemukan bahwa puasa Ramadan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis serta mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa membantu individu merasa lebih terkendali dan memiliki tujuan spiritual yang kuat, yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental.

Selain itu, puasa juga dikaitkan dengan peningkatan kualitas tidur. Penelitian dalam Sleep and Breathing (2013) menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat membantu memperbaiki pola tidur. Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan mental, mengingat kurang tidur dapat memicu berbagai masalah seperti stres, kecemasan, dan depresi.

Tak hanya itu, puasa Ramadan juga dapat meningkatkan koneksi sosial dan spiritual seseorang. Studi lain dalam Journal of Religion and Health (2016) menemukan bahwa puasa dapat memperkuat rasa kebersamaan dan dukungan sosial. Dengan meningkatnya interaksi sosial selama Ramadan, perasaan isolasi dan kesepian pun dapat berkurang, sehingga kesehatan mental menjadi lebih baik.

Dengan berbagai manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa puasa tidak hanya menjadi ibadah wajib bagi umat Muslim, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan kesejahteraan sosial. (XRQ)

Reporter: AKil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News