Fenomena Brain Rot Semakin Masif, Psikolog Berikan Tips Pencegahan

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Fenomena brain rot semakin banyak dibicarakan di era digital saat ini. Istilah ini merujuk pada dampak buruk yang ditimbulkan akibat terlalu banyak mengonsumsi konten berkualitas rendah, terutama di media sosial.

Penggunaannya meningkat pesat hingga 230% dari tahun 2023 ke 2024. Brain rot menggambarkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan kreatif akibat kebiasaan mengonsumsi informasi yang tidak menantang atau bernilai rendah.

Psikolog Klinis, Tengku Sheila Noor Faraza, membagikan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko brain rot di tengah pesatnya perkembangan media sosial saat ini. Sheila menjelaskan berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari fenomena ini.

“Pertama, batasi penggunaan media sosial, kita bisa mengisi hari dengan kegiatan yang produktif positif,” ungkapnya kepada Nukilan.id, Minggu (2/2/2025).

Dengan mengurangi ketergantungan pada media sosial, seseorang dapat lebih fokus pada kegiatan yang lebih bermanfaat dan menantang bagi pikiran, seperti membaca buku, belajar keterampilan baru, atau berolahraga. Selain itu, lebih banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan orang lain di dunia nyata juga sangat disarankan.

“Selain itu kita juga bisa melebihkan waktu untuk interaksi sosial dengan orang didunia nyata,” tambahnya.

Koneksi langsung dengan sesama dapat merangsang pertumbuhan intelektual, memberikan perspektif baru, dan mendorong diskusi yang lebih bermakna dibandingkan hanya berinteraksi melalui layar.

Tak hanya itu, Tengku Sheila juga menekankan pentingnya edukasi terkait dampak yang dapat timbul dari terlalu banyak mengonsumsi konten berkualitas rendah.

“Edukasi terkait dampak atau resiko jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi konten receh,” tutupnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko tersebut, diharapkan individu akan lebih sadar akan pentingnya memilih konten yang lebih bermutu. Dengan adanya batasan yang sehat dan edukasi yang tepat, seseorang akan lebih produktif, mengurangi kecenderungan untuk terjebak dalam brain rot, dan pada akhirnya, memiliki citra diri yang lebih positif dan sehat. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News