NUKILAN.id | Banda Aceh – Fenomena brain rot atau penurunan kualitas berpikir akibat konsumsi konten digital secara berlebihan semakin mendapat perhatian di era media sosial. Psikolog Klinis, Tengku Sheila Noor Faraza, menjelaskan bahwa beberapa faktor dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami kondisi ini. Salah satunya adalah waktu luang yang banyak, yang dapat meningkatkan kerentanannya terhadap brain rot.
“Orang-orang yang banyak waktu luang dan tidak ada kegiatan rutin memungkinkan seseorang untuk lebih banyak menghabiskan waktu melihat-lihat konten di media sosial,” kata Sheila kepada Nukilan.id, Minggu (2/2/2025).
Menurutnya, kebiasaan menghabiskan waktu tanpa tujuan di media sosial bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mulai mengalami efek brain rot, di antaranya adalah kesulitan untuk melepaskan diri dari gadget.
“Mereka kesulitan untuk berhenti menggunakan gadget dan mudah kehilangan fokus. Lalu hidup mereka terasa tanpa tujuan atau skala prioritas. Kemudian, mereka cenderung menarik diri dan menjadi lebih pasif,” jelas Sheila.
Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang tidak terkendali bisa mengganggu produktivitas dan keseimbangan hidup. Oleh karena itu, Sheila menyarankan agar masyarakat lebih sadar dalam mengatur waktu serta membangun kebiasaan yang lebih sehat dalam mengonsumsi media digital. (XRQ)
Reporter: Akil