NUKILAN.id | Langsa – Kepedulian terhadap lingkungan hidup kian menjadi sorotan di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan alam yang terus meningkat. Di Kota Langsa, sebuah komunitas bernama Aceh Flora dan Fauna (AF2) hadir membawa semangat perubahan. Diprakarsai oleh sekelompok pemuda, komunitas ini memupuk kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, khususnya siswa sekolah.
Iqbal Fachrul Razzy, yang akrab disapa Ayong, mahasiswa Universitas Samudra Langsa yang juga inisiator sekaligus ketua AF2, menceritakan awal mula berdirinya komunitas ini kepada Nukilan.id pada Rabu (15/1/2025). Ia mengungkapkan bahwa keresahan terhadap kondisi lingkungan hidup di Aceh menjadi alasan utama terbentuknya AF2.
“Motivasi saya dan tim membentuk Aceh Flora dan Fauna berawal dari keresahan terhadap kondisi lingkungan di Aceh. Banyak perusahaan datang setiap tahun, membawa dampak besar bagi alam. Kami ingin berkontribusi lewat generasi muda, khususnya siswa sekolah, agar mereka menjadi penggerak lingkungan hidup di masa depan,” ujar pemuda kelahiran Aceh Selatan itu penuh semangat.
Sejak berdiri, AF2 telah mencatatkan berbagai aksi nyata yang patut diapresiasi. Salah satu program unggulannya adalah mengadakan sosialisasi rutin di sekolah-sekolah di Kota Langsa. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Alasan kami terjun ke sekolah-sekolah di Kota Langsa adalah agar siswa di Aceh, khususnya di sini, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Kami ingin generasi muda tumbuh dengan kesadaran yang tinggi terhadap alam,” tambah Ayong.
Namun, jalan yang dilalui AF2 tidak selalu mulus. Mereka menghadapi tantangan klasik yang sering dihadapi komunitas kecil, yaitu keterbatasan dana. Meski begitu, Ayong dan timnya tidak menyerah. Mereka aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga-lembaga yang memiliki visi serupa dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami bekerja sama dengan AWF, FKL, dan KSL untuk mendapatkan bibit pohon, suvenir, dan pemateri dalam kegiatan sosialisasi kami,” ungkap Ayong. Langkah kolaboratif ini menjadi kunci keberhasilan AF2 dalam menjalankan berbagai program lingkungan secara berkelanjutan.
Ayong dan AF2 memiliki visi jangka panjang. Mereka berharap agar siswa-siswa di Aceh bisa menjadi pendorong perubahan menuju Indonesia yang lebih bersih dan sehat pada tahun 2045.
“Kami ingin para pelajar menjadi motor penggerak dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Ini bagian dari cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 dengan alam yang terjaga dan lestari,” tutup Ayong.
Dedikasi AF2 dan semangat juang anggotanya menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas lain di Aceh. Dengan misi mulia mereka, Ayong dan timnya membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil—kesadaran dan aksi yang dilakukan bersama-sama untuk menjaga alam tetap lestari bagi generasi mendatang. (XRQ)
Reporter: Akil