Direktur Eksekutif Asah Kebijakan Indonesia, Nicholas Siagian, menyatakan bahwa tingginya ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik belum sepenuhnya diimbangi oleh performa institusi negara.
“Padahal, kalau mengacu pada Undang-Undang Pelayanan Publik, pengaduan layanan publik adalah bagian wajib yang harus disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan publik,” ujar Nicholas kepada Nukilan.id, Selasa (10/12/2024).
Nicholas menilai, fasilitas pengaduan layanan publik yang dikelola oleh berbagai institusi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, belum optimal. Selain itu, keberadaan Ombudsman sebagai lembaga pengawas pelayanan publik juga dinilai kurang dikenal oleh masyarakat digital.
“Khususnya bagi Generasi Milenial dan Generasi Z, mereka lebih akrab dengan admin media sosial seperti yang dikelola Gerindra daripada dengan lembaga resmi negara seperti Ombudsman,” tambahnya.
Fenomena ini, menurut Nicholas, menjadi tantangan serius bagi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pos pengaduan publik. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan peran Ombudsman dalam merespons kebutuhan masyarakat yang semakin kritis terhadap kualitas layanan publik.
Dengan era digital yang kian maju, masyarakat memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap kecepatan dan transparansi dalam menangani keluhan. Untuk itu, Nicholas menyarankan agar institusi negara mulai beradaptasi dengan pendekatan yang lebih ramah teknologi dan berorientasi pada kepuasan pengguna.
Nicholas menegaskan, pemerintah perlu melakukan terobosan agar peran Ombudsman lebih dirasakan oleh masyarakat.
“Kalau pemerintah mau memperkuat kepercayaan publik, ini saatnya untuk menunjukkan bahwa pengaduan masyarakat ditangani secara serius dan responsif,” katanya.
Ke depan, menurut Nicholas, integrasi teknologi dalam pengelolaan pengaduan layanan publik dapat menjadi solusi untuk menjembatani kesenjangan antara institusi negara dan generasi digital. Dengan demikian, pos pengaduan publik bukan hanya menjadi simbol formalitas, tetapi benar-benar menjadi alat pemecahan masalah yang efektif. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah