NUKILAN.id | Jakarta – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menyambut positif inisiatif Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang mengadakan sayembara dengan hadiah Rp 8 miliar untuk menemukan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku.
Harun Masiku, mantan kader PDI-P, telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2019. Hingga kini, keberadaannya masih menjadi misteri.
Boyamin mengapresiasi langkah Maruarar, yang akrab disapa Ara, untuk menggalang partisipasi publik dalam mencari Harun Masiku. Menurutnya, upaya tersebut bisa menjadi cara alternatif di tengah kebuntuan KPK dalam menangkap buronan tersebut.
“Saya menyambut gembira kalau ada yang membuat sayembara penangkapan Harun Masiku, karena saya sendiri kan juga sudah membuat sayembara. Hadiah saya waktu itu iPhone terbaru, sampai sekarang masih berlaku,” kata Boyamin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2024).
Ia pun berharap sayembara ini dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk ikut terlibat.
“Kalau sekarang Ara membuat sayembara hadiah Rp 8 miliar, ya saya tambah senang. Saya berharap ini merangsang orang lain untuk ikut membuat sayembara lagi,” ujarnya.
Boyamin menyebut, selama ini KPK tampaknya kesulitan mendapatkan informasi baru mengenai keberadaan Harun Masiku.
“KPK sudah mentok dan tidak bisa menangkap Harun Masiku,” tambahnya.
Sementara itu, Ara menegaskan bahwa hadiah besar dalam sayembara ini berasal dari dana pribadinya. Ia berharap upaya ini dapat menunjukkan komitmen serius negara untuk memberantas korupsi.
“Indonesia tidak boleh kalah dengan koruptor. Untuk itu, sayembara ini demi menunjukkan bahwa tidak ada orang yang kebal hukum,” kata Ara saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11/2024).
Ara juga menilai, kasus Harun Masiku harus kembali diangkat karena sudah terlalu lama tanpa perkembangan berarti.
“Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun jadi tersangka, kok bisa bebas berkeliaran? Kita harus tunjukkan bahwa hukum tetap ditegakkan,” ujarnya.
Ia mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan wartawan, untuk membantu menemukan Harun Masiku.
“Dengan imbalan yang cukup besar, saya berharap ini bisa memotivasi banyak orang,” tuturnya.
KPK sendiri mengaku terus berupaya melacak keberadaan Harun Masiku. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyadapan nomor telepon yang diduga terkait dengannya. Namun, hingga kini, hasilnya belum membuahkan perkembangan signifikan.
“Komitmen kami tetap sama, yaitu menangkap buronan KPK, termasuk Harun Masiku,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, dalam kesempatan terpisah.
Sayembara ini menjadi sorotan publik sebagai upaya kreatif untuk mempercepat penangkapan buronan yang telah lama menghilang. Apakah langkah ini akan efektif? Waktu yang akan menjawab.
Editor: Akil