Fenomena Udara Panas di Musim Hujan, Ini Penjelasan Ahli Meteorologi

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Udara yang terasa panas meski di tengah musim hujan belakangan ini menjadi keluhan banyak masyarakat. Warganet ramai membahas fenomena ini di media sosial, mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Untuk menjelaskan fenomena ini, Nukilan.id mewawancarai Zahran Rizqullah, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Ahli Pertama.

Zahran mengungkapkan bahwa suhu maksimum di Indonesia selama sepekan terakhir berada di kisaran 33 hingga 36 derajat Celsius. Menurutnya, angka ini masih tergolong normal untuk wilayah tropis seperti Indonesia.

Namun, ia menjelaskan bahwa meski sebagian wilayah sudah memasuki musim hujan, pengaruh angin monsun Asia yang membawa massa udara basah belum sepenuhnya terasa, terutama di bagian selatan Indonesia.

“Hal ini dipengaruhi oleh gangguan sirkulasi siklonik di sekitar wilayah barat Aceh dan barat daya Lampung, yang memengaruhi distribusi kelembapan udara,” kata Zahhran kepada Nukilan.id, Minggu (24/11/2024).

Hujan Tak Cukup Turunkan Suhu

Zahran menambahkan bahwa pada pagi hari, kondisi cuaca cenderung cerah hingga berawan, sementara hujan lebih sering turun pada siang hingga malam hari. Radiasi matahari yang intens di pagi hingga siang hari meningkatkan aktivitas konvektif di atmosfer. Hal ini menyebabkan suhu udara menjadi panas dan kelembapan yang tinggi memperparah sensasi gerah.

“Meskipun hujan sering terjadi, durasi yang singkat membuat penurunan suhu udara setelah hujan tidak terlalu signifikan,” kata Zahran.

Fenomena yang Masih Wajar

Ketika ditanya apakah fenomena ini ada kaitannya dengan perubahan iklim, Zahran menjelaskan bahwa situasi ini masih tergolong wajar.

“Kondisi seperti ini lazim terjadi di wilayah tropis. Namun, gangguan sirkulasi siklonik dapat memperkuat dampak kelembapan dan distribusi hujan yang tidak merata,” tambahnya.

Tips Menghadapi Udara Panas

Untuk mengatasi udara panas meskipun hujan sering turun, masyarakat disarankan untuk tetap menjaga hidrasi dan mengenakan pakaian yang nyaman. Selain itu, mengurangi aktivitas berat di bawah sinar matahari langsung juga bisa membantu mengurangi rasa gerah.

Fenomena udara panas di musim hujan ini mungkin terasa mengganggu, namun dengan pemahaman tentang penyebabnya, masyarakat bisa lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang dinamis. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News