SUKAT dan BPK Gelar Duek Pakat Kebudayaan Aceh, Bahas Pemajuan Budaya

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Suara untuk Kebudayaan Aceh Terarah (SUKAT) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 1 Aceh mengadakan Duek Pakat Kebudayaan Aceh di Kompleks Taman Ratu Safiatuddin, Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (13/11/2024) hingga Sabtu (16/11/2024). Acara ini melibatkan 153 sumber daya manusia (SDM) kebudayaan dari seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

Iskandar Tungang, Koordinator SUKAT, mengungkapkan bahwa Duek Pakat ini merupakan upaya nyata dalam melibatkan partisipasi publik yang bermakna dalam pembahasan Rancangan Qanun (Raqan) Pemajuan Kebudayaan Aceh. Menurutnya, keterlibatan ini adalah langkah maju yang belum pernah terjadi pada raqan-raqan sebelumnya.

“Ini adalah preseden baru yang membuktikan adanya partisipasi bermakna,” kata Iskandar, Kamis (14/11/2024).

Dalam pernyataannya, Iskandar menyampaikan apresiasi kepada Disbudpar Aceh atas dukungan penuh terhadap pelaksanaan Duek Pakat dan pemberian wewenang kepada SUKAT untuk terlibat dalam pengelolaan raqan ini. Ia juga berterima kasih kepada BPK Wilayah 1 Aceh yang telah memfasilitasi acara ini hingga terlaksana dengan baik.

Iskandar menambahkan bahwa keterlibatan SDM kebudayaan ini sangat unik dan beragam, mencakup berbagai profesi dan etnis dari seluruh Aceh.

“Kami bangga bisa menghadirkan keterwakilan yang unik seperti pawang, konservatoris, pengelola pasar tradisional, para pencari lebah, serta perwakilan dari etnis Gayo, Kluet, Simeulue, Tionghoa, Tamiang, Singkil, dan etnis lainnya,” ungkapnya.

Iskandar berharap Duek Pakat Kebudayaan Aceh bisa dilaksanakan secara berkala, minimal dua tahun sekali, sebagai sarana evaluasi dan penguatan kebijakan budaya di Aceh.

“Dengan adanya pertemuan rutin ini, kami berharap akan lahir kebijakan-kebijakan yang mendukung upaya pemajuan kebudayaan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten,” ujar Iskandar.

Acara Duek Pakat ini diharapkan menjadi langkah awal bagi seluruh SDM kebudayaan di Aceh untuk terus aktif mengawal implementasi kebijakan kebudayaan.

“Partisipasi aktif dari seluruh SDM kebudayaan di Aceh sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem kebudayaan,” pungkasnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News