NUKILAN.id | Idi Rayeuk – Sebanyak 19 imigran etnis Rohingya yang ditempatkan di penampungan sementara di Lapangan Desa Seunebok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, dilaporkan melarikan diri pada Senin dini hari.
Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri, menyatakan bahwa imigran tersebut adalah bagian dari 91 pengungsi yang sebelumnya ditemukan mendarat di pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, pada 31 Oktober lalu.
“Dari 91 imigran yang ditampung, kini tersisa 72 orang setelah 19 orang lainnya kabur. Mereka terdiri dari 12 perempuan dan tujuh laki-laki. Saat ini, pencarian masih dilakukan,” ujar Syamsul Bahri, Senin (4/11/2024).
Para imigran ini sebelumnya ditemukan di pesisir pantai sekitar pukul 04.00 WIB setelah berenang dari kapal yang menurunkan mereka di perairan Desa Meunasah Hasan. Mereka kemudian dievakuasi ke penampungan sementara di lapangan bola Desa Seunebok Rawang.
Selain 91 imigran yang ditemukan di Madat, penampungan Desa Seunebok Rawang juga menampung 28 imigran Rohingya lainnya yang mendarat di Kuala Parek, Aceh Timur. Syamsul Bahri menyebutkan bahwa keamanan dan penanganan imigran di lokasi ini dibantu langsung oleh UNHCR, badan internasional yang menangani pengungsi.
Kasus kaburnya para imigran ini menambah deretan tantangan dalam penanganan pengungsi Rohingya di Aceh. Meskipun pihak berwenang telah bekerja sama dengan UNHCR untuk menjamin kebutuhan dan keamanan para imigran, upaya tersebut masih menghadapi berbagai kendala di lapangan.
Editor: Akil