NUKILAN.id | Banda Aceh — Dalam upaya menangani masalah kesehatan mental yang semakin mengemuka di kalangan generasi Z di Aceh, Psikolog Klinis Tengku Sheila Noor Faraza menekankan pentingnya langkah konkret yang harus diambil oleh pemerintah daerah.
Dalam wawancara dengan Nukilan.id, ia menjelaskan bahwa kesadaran mengenai kesehatan mental harus dipandang setara dengan kesehatan fisik, mengingat keduanya saling berkaitan.
“Kesadaran bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik perlu ditanamkan dalam masyarakat, terutama generasi muda,” kata Sheila kepada Nukilan.id, Kamis (24/10/2024).
Ia menekankan bahwa kedua aspek tersebut saling berkaitan, sehingga pemahaman yang baik tentang kesehatan mental sangatlah penting. Sheila juga menyarankan agar pemerintah daerah mendukung atau membentuk komunitas yang fokus pada kesehatan mental.
“Komunitas ini bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan. Selain itu, pemerintah perlu memasukkan isu kesehatan mental ke dalam visi dan misi mereka,” tambahnya.
Menurutnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat adalah akses ke tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater, serta kendala biaya konsultasi yang cukup tinggi. Sheila berharap pemerintah dapat menyediakan program yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses tersebut.
“Program ini penting agar masyarakat tidak lagi merasa terhalang oleh biaya saat mencari bantuan,” ungkapnya.
Ironisnya, dalam konteks pemilihan kepada daerah yang sedang berlangsung, kedua pasangan calon (paslon) gubernur Aceh tidak secara eksplisit mengutamakan isu kesehatan mental dalam visi-misi mereka.
Seperti yang diberitakan Nukilan.id sebelumnya, kedua paslon lebih fokus pada kesejahteraan, keadilan, pembangunan, dan penerapan nilai-nilai Islami.
Padahal, Sheila menekankan bahwa pemulihan mental masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang didominasi oleh Gen Z, merupakan isu yang tidak bisa diabaikan.
“Kesehatan mental yang baik adalah fondasi bagi pembangunan sosial yang berkelanjutan,” tutupnya.
Tantangan kesehatan mental di Aceh, khususnya di kalangan Gen Z, menuntut perhatian serius. Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti peningkatan edukasi dan akses yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat menerima dukungan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental mereka.
Ke depan, diharapkan pemerintah daerah lebih proaktif dalam mengangkat isu ini sebagai bagian dari kebijakan publik demi kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah