Kepala BI Aceh Lepas Rumpon Ijuk di Aceh Barat, Dorong Pengendalian Inflasi Melalui Sektor Perikanan

Share

NUKILAN.id | Meulaboh – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh bekerja sama dengan Universitas Teuku Umar (UTU) meluncurkan teknologi ramah lingkungan bernama rumpon ijuk, yang diharapkan dapat mendongkrak hasil tangkapan nelayan serta menekan inflasi di Aceh Barat. Pelepasan rumpon ijuk ini dilakukan secara simbolis oleh Kepala BI Aceh, Rony Widijarto Purubaskoro, di Pelabuhan PT Pelindo Meulaboh pada Selasa (22/10/2024).

Rumpon ijuk merupakan inovasi yang dikembangkan oleh peneliti UTU, Hafinuddin, S.Pi, M.Sc. Teknologi ini menggunakan bahan dasar serat ijuk untuk menarik ikan ke area tertentu, memudahkan nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan mereka.

Dalam acara tersebut, hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Barat, Marhaban, akademisi dari Universitas Malikussaleh (Unimal), Kepala KPPN Meulaboh, Kepala BPS Aceh Barat, serta perwakilan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Rony Widijarto menjelaskan bahwa pelepasan rumpon ijuk merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024. Fokus program ini adalah pada komoditas ikan, yang menjadi salah satu bahan pangan utama di Aceh Barat. Menurut Rony, sektor perikanan sangat mempengaruhi inflasi di wilayah tersebut, sehingga langkah-langkah inovatif seperti teknologi rumpon ijuk diperlukan untuk menjaga pasokan ikan tetap stabil dan harga tidak melonjak.

“Komoditas ikan memiliki peran penting dalam inflasi Aceh Barat. Dengan adanya teknologi rumpon ijuk, kami harap hasil tangkapan nelayan meningkat dan inflasi dapat terkendali,” ujar Rony dalam sambutannya.

Ia juga menambahkan bahwa teknologi ini mendukung ekonomi hijau, karena metode penangkapan yang diterapkan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sekda Aceh Barat, Marhaban, memberikan apresiasi kepada BI Aceh dan UTU yang telah berperan aktif dalam mendukung pengendalian inflasi melalui sektor perikanan. Ia menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya menguntungkan nelayan, tetapi juga mendorong ekonomi hijau di Aceh Barat.

“Kami berterima kasih kepada BI dan UTU atas inisiatif ini. Teknologi rumpon ijuk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali,” ungkap Marhaban.

Sebelum peluncuran rumpon ijuk, telah dilakukan diskusi High Level Meeting (HLM) TPID Aceh Barat di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Meulaboh. Dalam diskusi tersebut, Hafinuddin mempresentasikan keunggulan teknologi rumpon ijuk serta potensi peningkatannya terhadap produktivitas nelayan di sektor perikanan tangkap.

Acara ini diakhiri dengan makan siang bersama dan testimoni dari beberapa tokoh nelayan yang hadir. Mereka mengungkapkan harapan besar agar rumpon ijuk dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pendapatan nelayan serta menstabilkan harga ikan di pasar lokal.

Teknologi rumpon ijuk menjadi langkah konkret dari sinergi antara pemerintah, akademisi, dan BI Aceh untuk menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan nelayan di Aceh Barat.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News