Warga Banda Aceh Titip Harapan Besar: Ekonomi dan Rekonsiliasi Politik di Tangan Prabowo-Gibran

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Setelah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Senin (21/10/2024), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menghadapi harapan besar dari masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Banda Aceh. Pasangan yang memenangi Pilpres 2024 dengan 58,59% suara nasional ini dituntut untuk membawa perubahan signifikan dalam lima tahun ke depan.

Untuk itu, Nukilan.id bertanya kepada warga Kota Banda Aceh apa harapan mereka kepada pemerintahan baru Indonesia. Warga Banda Aceh, dari pedagang kaki lima hingga pensiunan, menyuarakan optimisme sekaligus menitipkan pesan untuk Prabowo dan Gibran. Mereka berharap duet ini dapat fokus pada masalah ekonomi yang selama ini dirasa semakin menekan, serta menjaga stabilitas politik yang sempat terguncang oleh polemik saat pencalonan Gibran.

Salah satu suara datang dari Zulkifli, seorang pensiunan PNS, yang berharap agar Prabowo dan Gibran dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Harga-harga makin tinggi, tapi pendapatan tidak bertambah. Saya ingin pemerintah bisa lebih serius menstabilkan harga sembako dan memberikan solusi bagi kami yang sudah pensiun,” katanya kepada Nukilan.id, Senin (21/10/2024)

Harapan serupa disampaikan oleh Jefri, seorang pedagang kopi keliling atau yang dikenal sebagai “Starling”. Baginya, dukungan pada pasangan Prabowo-Gibran adalah bentuk kepercayaan pada masa depan ekonomi yang lebih baik.

“Kami pedagang kecil berharap kebijakan ekonomi yang membantu kami berkembang. Kalau bisa, fasilitas UMKM lebih diperhatikan,” kata Jefri.

Selain ekonomi, beberapa warga juga menyoroti pentingnya rekonsiliasi politik. Isu pencalonan Gibran yang sebelumnya sempat memicu keretakan hubungan antara Presiden ke-7, Joko Widodo, dengan PDI-P, menjadi perhatian khusus.

“Kita perlu pemimpin yang tidak hanya kuat, tapi juga bisa mempersatukan bangsa ini. Polemik kemarin soal Gibran itu besar, jadi kami ingin melihat bagaimana Prabowo dan Gibran bisa meredakan ketegangan politik,” ungkap Aisyah, mahasiswi Ilmu Politik.

Polemik pencalonan Gibran memang sempat mencuri perhatian publik. Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah aturan yang meloloskan Gibran untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden meski usianya belum memenuhi syarat konstitusi awal. Perubahan ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan, termasuk para pakar yang mempertanyakan dasar keputusan tersebut.

Masyarakat berharap, meskipun sempat ada gesekan politik, Prabowo dan Gibran dapat menghadirkan pemerintahan yang solid dan berpihak pada kepentingan rakyat.

“Ini kesempatan mereka untuk menunjukkan kepemimpinan yang mampu membawa Indonesia lebih baik, bukan hanya untuk partai atau kelompok tertentu,” tambah Aisyah.

Prabowo dan Gibran kini memiliki tantangan besar untuk menjawab ekspektasi masyarakat. Lima tahun ke depan akan menjadi ujian bagi mereka untuk merealisasikan janji-janji kampanye dan membawa perubahan nyata, terutama di sektor ekonomi dan politik.

Sejauh ini, optimisme dan dukungan terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat. Kini, semua mata tertuju pada langkah pertama yang akan diambil pasangan ini untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan harmonis. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News