NUKILAN.id | Meulaboh — Hujan deras yang melanda wilayah pesisir barat dan selatan Aceh selama sepekan terakhir memicu banjir besar yang merendam rumah, fasilitas umum, dan akses jalan utama. Salah satu jalan yang terdampak adalah Jalan Lintas Sumatera, penghubung Aceh-Medan, yang terendam banjir di sejumlah titik, khususnya di Kabupaten Nagan Raya.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, hingga Sabtu (12/10/2024), banjir akibat luapan Sungai Tripa masih merendam 12 desa di berbagai kecamatan. Irfanda Rinaldi, Kepala Pelaksana BPBD Nagan Raya, mengatakan hujan deras disertai angin kencang memperburuk kondisi.
“Curah hujan tinggi selama seminggu terakhir menyebabkan debit air Sungai Tripa meluap hingga menggenangi permukiman warga, rumah, dan jalan. Banjir ini telah berdampak pada beberapa kecamatan di Nagan Raya,” ujarnya dalam laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
Desa yang terdampak antara lain Gampong Kuta Tring, Lamie, Gunong Cut, Geulangang Gajah, dan Kaye Unoe di Kecamatan Darul Makmur. Di Kecamatan Tripa Makmur, desa-desa yang terendam termasuk Panton Page, Ujong Krueng, Mon Dua, Nuebok Yee PP, Nuebok Yee PK, Pasie Keube Dom, dan Drien Tujoh.
Banjir juga menyebabkan terputusnya jalan di beberapa titik di sepanjang Jalan Lintas Sumatera, termasuk di Ateung Teupat, Kabupaten Aceh Barat, serta di Labuhanhaji, Aceh Selatan, dan Kota Subulussalam. Jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Aceh dengan Medan, sehingga menyebabkan kemacetan parah.
Seorang warga yang melintas di Jalan Lintas Aceh-Medan, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, mengatakan bahwa banyak kendaraan terjebak di tengah banjir. “Air naik sangat cepat, banyak kendaraan yang terjebak. Kami bahkan harus membantu pengendara menggunakan perahu untuk menyeberang,” ungkapnya.
Selain di Nagan Raya, banjir juga melanda Kabupaten Aceh Jaya, di mana ratusan rumah penduduk terendam. Jalan penghubung Meulaboh-Banda Aceh tidak dapat dilewati, menyebabkan banyak pengendara terjebak. Longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa titik, terutama di jalan nasional lintas tengah Aceh, seperti Nagan Raya-Takengon dan Aceh Barat Daya-Gayo Lues.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Nagan Raya telah mengeluarkan peringatan tentang potensi hujan lebat yang diperkirakan akan terus mengguyur wilayah Aceh. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap ancaman banjir dan longsor di beberapa daerah rawan.
“Curah hujan yang tinggi masih akan berlanjut, jadi warga di daerah rawan bencana, terutama di dataran rendah dan di sekitar aliran sungai, harus ekstra waspada,” kata juru bicara BMKG.
Kondisi ini membuat warga di sejumlah titik terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, beberapa santriwati tampak mengevakuasi barang-barang mereka dari asrama yang terendam banjir.
Banjir dan tanah longsor yang terjadi saat ini menjadi ujian berat bagi masyarakat Aceh, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan dataran tinggi yang rawan bencana alam. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berupaya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, serta berkoordinasi untuk memulihkan akses jalan dan fasilitas umum.
Editor: Akil