NUKILAN.id | Banda Aceh — Kejadian mengejutkan terjadi di rumah calon gubernur Aceh, Bustami Hamzah, ketika sebuah granat meledak di kediamannya. Insiden ini mengundang perhatian luas, terutama karena terjadinya pada dini hari dan melibatkan granat yang diduga dilempar oleh pelaku tak dikenal. Dikutip dari Detik.com, berikut adalah empat fakta terkini mengenai peristiwa tersebut:
1. Penemuan Pin Granat dan Identifikasi Pelaku
Polisi menemukan pin granat di lokasi kejadian, yang menjadi petunjuk awal mengenai jenis bahan peledak yang digunakan. Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama, menyatakan bahwa pin tersebut adalah bagian dari granat yang dilempar ke rumah Bustami. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh tim Jibom Brimob Polda Aceh dan Densus 88.
“Kami masih mendalami asal-usul granat tersebut dan kemungkinan pelaku,” ujar Fadillah. Belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.
2. Terekam CCTV, Pelaku Diduga Menggunakan Motor
CCTV di sekitar rumah Bustami merekam detik-detik pelemparan granat. Rekaman menunjukkan dua pelaku yang diduga menggunakan sepeda motor. Mereka terlihat melempar granat di depan pintu gerbang rumah, mengarah ke bagian kiri. Dugaan sementara menunjukkan bahwa salah satu pelaku adalah orang yang dibonceng motor.
“Kami sudah mengidentifikasi rekaman tersebut dan sedang mencari pelaku,” tambah Fadillah.
3. Kerusakan yang Ditimbulkan
Ledakan granat tersebut merusak beberapa barang di rumah Bustami, termasuk pot bunga yang hancur. Dari pantauan di lokasi, terlihat bekas hitam di pot yang rusak serta dinding sekitar. Kerusakan ini mencerminkan kekuatan ledakan meski tidak ada korban jiwa. Sisi halaman rumah Bustami dipasangi garis polisi sebagai langkah awal penyelidikan.
4. Bustami Tidak Berada di Rumah Saat Kejadian
Calon gubernur Aceh, Bustami Hamzah, tidak berada di rumah saat ledakan terjadi. Ia sedang berada di luar kota, sementara anggota keluarganya yang berada di rumah. Kautsar Muhammad Yus, kerabat Bustami, mengungkapkan bahwa saat ledakan terjadi, ia mengira suara tersebut berasal dari trafo listrik yang meledak.
“Suara ledakannya sangat keras, membuat telinga kami terasa pekak. Kami baru sadar setelah polisi datang,” jelas Kautsar.
Polisi masih memeriksa barang bukti di laboratorium forensik untuk memastikan jenis granat yang digunakan dan melanjutkan penyelidikan kasus ini. Kejadian ini menambah ketegangan menjelang pemilihan kepala daerah, menimbulkan kekhawatiran akan potensi ancaman keamanan terhadap kandidat.
Editor: Akil