Friday, September 20, 2024
1

Khawatir Jembatan Ambruk Akibat Abrasi, Warga Harap Respon Cepat Dari Pemerintah

NUKILAN.id | Meulaboh – Masyarakat Kecamatan Meureubo, khususnya Warga gampong Masjid Tuha mengkhawatirkan akan dampak lebih parah dari abrasi sungai Meureubo yang tidak kunjung mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Selain mengancam pemukiman warga, dampak yang paling serius dikhawatirkan adalah ambruknya jembatan penghubung akibat gerusan abrasi.

Kondisi ini terus terjadi dan makin parah dalam dua tahun belakangan ini. Kondisi di lokasi terdapat kebun sawit dan persawahan masyarakat telah abrasi akibat kikisan air sungai dan hampir menyapu sebagian bagian belakang rumah warga, membuat warga setempat merasa khawatir.

Salah seorang warga, Faisal Ariyanto mengatakan bahwa kondisi bawah jembatan penghubung antara Masjid Tuha (Kecamatan Meureubo) dengan Leuhan (Kecamatan Johan Pahlawan) dalam beberapa tahun mengalami abrasi puluhan meter dan belum ada tindakan oleh Pemerintah setempat.

“Sudah bertahun abrasi di dusun kami tak pernah dilakukan tindakan oleh Pemerintah. Hampir setiap tahun terkikis air sungai saat pasang, banyak kebun warga dan persawahan yang sudah terkikis abrasi,” katanya Kamis (29/08/2024).

“Kalau tidak cepat ditangani, lama-kelamaan rumah kami menjadi korban, dan yang paling mengkhawatirkan adalah robohnya kepala jembatan. Jangan sampai seperti jembatan ulee raket sawang teubai yang telah roboh dan butuh waktu bertahun-tahun untuk membangunnya kembali” lanjutnya.

Tak hanya itu, Faisal berharap agar pemerintah daerah setempat merespon atau mengambil tindakan terkait dengan kondisi tersebut yang setiap tahunnya mengalami abrasi parah.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan terkait dengan kondisi di tepi sungai di sini. Mungkin bisa dibuat tanggul pengaman atau tindakan lainnya, karena jarak yang sudah terkikis sudah lebih 10 meter,” ujarnya.

Kita berharap, agar pemerintah, baik pusat atau daerah, termasuk perusahaan yang ada di wilayah sekitar untuk memperhatikan kondisi dampak dari abrasi ini.

“Apakah dibuat tanggul atau ditanami pohon mangrove agar menjadi penahan saat air sungai pasang, jadi tidak mengikis lahan pemukiman warga setempat,” pungkas Faisal.

Reporter: Aduwina Pakeh

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img