Viral Puluhan Siswa SMP Belum Bisa Baca, Pengamat: Kurikulum Belum Sesuai Harapan

Share

NUKILAN.id | Jawa Barat — Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan puluhan siswa SMP di Jawa Barat yang belum bisa membaca kembali viral di media sosial. Video tersebut, yang awalnya diunggah pada tahun 2023, menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya mengapa siswa tersebut masih mengalami kesulitan membaca meski sudah berada di jenjang SMP.

Pengamat Pendidikan Totok Amin dari Universitas Paramadina menilai bahwa pemerintah harus lebih fokus pada peningkatan kompetensi guru. Totok mengungkapkan pentingnya pemetaan kompetensi guru secara akurat agar dapat mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

“Kita (Indonesia) harus serius menaikkan kompetensi guru,” ujar Totok dikutip dari oleh Kompas.com, Rabu (28/8/2024). Ia menekankan bahwa selain meningkatkan kompetensi, pemerintah juga harus memperbaiki regulasi terkait pendidikan dan tenaga pendidik. Hal ini karena adanya kasus siswa yang belum bisa membaca menunjukkan bahwa penerapan kurikulum saat ini belum memenuhi harapan.

Menurut Totok, tugas pendidikan tidak hanya sebatas pada kemampuan membaca, tetapi juga pada peningkatan literasi dan numerasi siswa.

“Anak didik harus gemar membaca dan menyadari jika mereka tidak tahu. Pendidik harus bisa menempatkan dirinya dalam posisi siswa yang belum bisa membaca,” tuturnya.

Totok juga mengkritik efektivitas kurikulum yang diterapkan, baik Kurikulum 2013 maupun Merdeka Belajar, dengan mengatakan, “Terlepas dari kurikulum mana yang digunakan, sistem pendidikan kita belum berjalan seperti yang diharapkan.” Ia mendesak para pembuat kebijakan untuk mengakui kekurangan ini dan segera melakukan perbaikan agar anak didik dapat memenuhi standar kelulusan di setiap jenjang pendidikan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News