Nukilan.id – Dalam momen hari Kartini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Darwati A Gani menginginkan perempuan di Aceh dapat mengisi jabatan publik, sehingga kebutuhan perempuan bisa diprioritaskan pada semua tingkatan pembangunan.
“Sebagai politisi, tentunya saya berharap akan lebih banyak perempuan Aceh yang berada di jabatan publik. Sehingga kerja-kerja yang berkait dengan kebutuhan perempuan menjadi prioritas,” kata Darwati A Gani di Banda Aceh, Rabu (21/4/2021)
Darwati menyampaikan, perempuan Aceh memerlukan peningkatan kapasitas dan kepedulian untuk mencapai posisi tertentu pada jabatan publik. Namun, jika itu saja belum tentu berguna apabila tidak diikuti dengan sensitivitas terhadap persoalan sekitar.
Baca juga: Inong Balee, Para Pejuang Perempuan Dalam Lintasan Sejarah Aceh
“Karena dengan kepedulian, kita akan mengetahui lebih dalam isu-isu yang berkembang di masyarakat yang nantinya akan berproses menjadi sebuah kebijakan,” ujarnya.
Darwati mengatakan, Aceh saat ini memiliki banyak perempuan hebat dari berbagai bidang. Karena itu pemerintah perlu meningkatkan serta memberi akses kepada mereka supaya dapat bekerja bersama dalam membangun bangsa dan negara.
“Ruang dan kesempatan harus dibuka selebar-lebarnya. Tetapi perlu dipastikan juga agar kehadiran dan keterlibatan mereka benar-benar dihargai, bukan hanya sebatas formalitas semata,” kata politikus Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu.
Baca juga: Ihan Nurdin: Perempuan Harus Incar Posisi Pengambil Keputusan di Media
Dalam kesempatan ini, Darwati menuturkan bahwa dirinya bersama anggota DPR Aceh lainnya juga sedang mengkaji kembali efektivitas hukuman cambuk kepada pelaku perkosaan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak yang diatur dalam Qanun (peraturan daerah) tengah hukum jinayah.
“Mohon doanya agar pengkajian ini bisa cepat selesai dan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih adil bagi pelaku dan korban,” demikian Darwati A Gani.[antara]