NUKILAN.id | Opini – Hari Pemuda Internasional 2024 mengambil tema “From Clicks to Progress: Youth Digital Pathways for Sustainable Development,” yang memiliki makna mendalam dan relevan dalam konteks dunia yang semakin terdigitalisasi. Pemilihan tema ini mencerminkan bagaimana peran pemuda dalam era digital dapat menjadi kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Digitalisasi telah merubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi, dan pemuda memiliki peran sentral dalam mengarahkan perubahan ini menuju tujuan yang lebih besar, yaitu pembangunan yang berkelanjutan.
Era Digital dan Peran Pemuda
Kita hidup di era di mana teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Internet dan teknologi digital tidak hanya memberikan akses informasi yang luas tetapi juga membuka peluang baru di berbagai bidang seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi sosial. Pemuda, yang tumbuh di era digital, memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi ini dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif.
Pemuda merupakan populasi yang paling adaptif terhadap perubahan teknologi. Mereka lebih cepat belajar dan menguasai teknologi baru dibandingkan generasi sebelumnya. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, ini berarti bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai tujuan-tujuan yang berkelanjutan. Misalnya, dalam bidang pendidikan, platform e-learning telah membuka peluang belajar yang lebih inklusif dan aksesibel bagi semua orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Transformasi dari “Clicks” ke “Progress”
Tema “From Clicks to Progress” menekankan pentingnya mengubah penggunaan teknologi digital dari sekadar aktivitas online (clicks) menjadi tindakan nyata yang berkontribusi pada kemajuan pembangunan berkelanjutan. Ini adalah panggilan bagi pemuda untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi inovator dan penggerak perubahan.
Pertanyaannya, bagaimana pemuda dapat mengarahkan “klik” mereka menjadi “kemajuan”? Salah satu jawabannya adalah melalui partisipasi aktif dalam platform digital yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh, pemuda dapat menggunakan media sosial tidak hanya untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang relevan. Kampanye digital yang dilakukan oleh pemuda dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan kesetaraan gender.
Selain itu, pemuda juga dapat terlibat dalam pengembangan aplikasi atau platform digital yang mendukung solusi-solusi berkelanjutan. Misalnya, aplikasi yang membantu petani dalam mengelola lahan pertanian mereka secara lebih efisien, atau platform yang memfasilitasi perdagangan produk-produk ramah lingkungan. Inovasi-inovasi seperti ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara yang praktis dan efektif.
Tantangan dalam Digitalisasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Meskipun teknologi digital menawarkan banyak peluang, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan digital. Tidak semua pemuda memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Di banyak negara berkembang, akses internet masih terbatas dan mahal, yang membatasi potensi pemuda untuk berpartisipasi secara penuh dalam era digital.
Selain itu, ada juga tantangan terkait literasi digital. Memahami cara menggunakan teknologi digital secara aman dan efektif adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh semua pemuda. Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman tentang etika digital, keamanan siber, dan dampak sosial dari penggunaan teknologi. Pemuda perlu dibekali dengan keterampilan ini agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital secara positif dan bertanggung jawab.
Di sisi lain, ada juga risiko bahwa penggunaan teknologi digital yang tidak bijaksana dapat mengarah pada masalah sosial seperti penyebaran disinformasi, ketergantungan pada media sosial, dan penurunan interaksi sosial yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk mengembangkan sikap kritis dan bijaksana dalam menggunakan teknologi digital, serta memahami dampaknya terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Digitalisasi sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, digitalisasi harus digunakan sebagai alat yang mendukung tujuan-tujuan tersebut, bukan sekadar tujuan itu sendiri. Teknologi digital memiliki potensi besar untuk mendukung semua 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebagai contoh, dalam konteks Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas), teknologi digital dapat digunakan untuk menyediakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua orang, terlepas dari latar belakang sosial atau lokasi geografis. Platform e-learning, aplikasi mobile untuk pembelajaran, dan alat bantu digital lainnya telah membantu mengatasi hambatan yang sebelumnya sulit diatasi.
Dalam konteks Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), digitalisasi telah menciptakan peluang baru untuk pekerjaan di sektor-sektor seperti teknologi informasi, e-commerce, dan kewirausahaan digital. Pemuda memiliki kesempatan untuk menjadi pelaku dalam ekonomi digital, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan pemuda itu sendiri. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung akses digital yang inklusif dan terjangkau. Sektor swasta dapat berkontribusi melalui inovasi dan investasi dalam teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Organisasi masyarakat sipil dapat memainkan peran dalam mendidik dan memberdayakan pemuda untuk menggunakan teknologi digital secara positif.
Pemuda Sebagai Penggerak Perubahan
Pada akhirnya, keberhasilan dalam mengubah “klik” menjadi “kemajuan” sangat bergantung pada peran pemuda sebagai penggerak perubahan. Pemuda tidak hanya sebagai penerima manfaat dari teknologi digital, tetapi juga sebagai kreator dan inovator yang dapat menciptakan solusi-solusi baru untuk tantangan pembangunan berkelanjutan.
Pemuda memiliki kekuatan untuk mengubah dunia melalui kreativitas, energi, dan semangat mereka. Dengan memanfaatkan teknologi digital secara efektif, pemuda dapat membantu mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan kemiskinan. Mereka dapat menjadi suara yang kuat dalam memperjuangkan keadilan sosial dan lingkungan, serta mendorong perubahan positif di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kesimpulan
Tema Hari Pemuda Internasional 2024, “From Clicks to Progress: Youth Digital Pathways for Sustainable Development,” mengingatkan kita akan pentingnya peran pemuda dalam era digital untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemuda memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan akses yang adil terhadap teknologi digital, literasi digital yang kuat, dan kolaborasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan. Dengan demikian, pemuda dapat benar-benar mengubah “klik” mereka menjadi “kemajuan” yang nyata, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua.
Penulis: Benny Syuhada, Duta Damai BNPT RI Regional Aceh