NUKILAN.id | Banda Aceh – Angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Data terbaru dari BPBD Aceh Selatan mencatat, sejak 17 Mei 2024 hingga 24 Juli 2024, terjadi 29 kasus Karhutla di berbagai kecamatan di daerah ini. Angka ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk Tonicko Anggara, aktivis dari Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI).
Menurut Tonicko, penyebab utama Karhutla tidak hanya dipengaruhi oleh cuaca ekstrem, pemanasan global, dan curah hujan yang rendah. Faktor-faktor manusiawi seperti pembukaan lahan untuk pertanian, kebiasaan membakar lahan untuk pembersihan, dan kegiatan industri yang tidak dikelola dengan baik juga berkontribusi signifikan terhadap kejadian tersebut.
“Dari hasil diskusi kami dengan BPBD Aceh Selatan, terungkap bahwa selain faktor-faktor cuaca, banyak kejadian Karhutla yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Pembukaan lahan dan kebiasaan membakar untuk pembersihan lahan sering kali menjadi penyebab utama,” ujar Tonicko dalam keterangannya.
Tonicko mengimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Ia menegaskan bahwa dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, risiko Karhutla yang bersumber dari aktivitas manusia dapat diminimalkan. “Pemanasan global dan kekeringan saat ini menjadi tantangan besar. Dengan kesadaran dan tindakan preventif dari masyarakat, kita dapat mencegah terjadinya Karhutla,” tambahnya.
Upaya penanggulangan Karhutla juga sedang dilakukan oleh BPBD Aceh Selatan. Pihak BPBD melibatkan pemantauan, pengawasan, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat sebagai langkah-langkah strategis dalam mencegah terulangnya kejadian serupa. Kalak BPBD Aceh Selatan, H. Zainal A SE, M.Si, juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil.
Dalam himbauannya, Kalak BPBD menekankan pentingnya menghindari pembakaran lahan, melaporkan tanda-tanda kebakaran, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan dan mematuhi aturan pemerintah. “Mari kita jaga lingkungan bersama demi masa depan yang lebih baik,” ujar H. Zainal.
Tonicko menutup pernyataannya dengan seruan, “Mari kita jaga alam, maka alam akan jaga kita.”
Untuk melaporkan kejadian Karhutla, masyarakat dapat menghubungi Call Center BPBD Aceh Selatan di nomor 08116783280.
Editor: Akil