NUKILAN.id | Banda Aceh — Kantor Partai Aceh menerima kunjungan istimewa dari 28 delegasi berbagai lembaga dari Thailand Selatan pada hari ini, pukul 16.00 WIB. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Asosiasi Sekolah Swasta Thailand Selatan, Mr. Koddaree Binsen, ini terdiri dari perwakilan polisi, tentara, serta wartawan Thailand.
Kunjungan tersebut bertujuan mempelajari proses perdamaian Aceh dari perspektif Partai Aceh. Delegasi diterima oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar, Ketua Harian Partai Aceh, Tgk Anwar Ramli, dan Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh, Nurzahri.
Dalam pertemuan, Kamaruddin Abubakar berbagi cerita tentang riwayat konflik Aceh dan pengalamannya sebagai wakil panglima perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ia juga menjelaskan dinamika dan sistem yang berjalan di dalam GAM hingga proses perdamaian Aceh di Helsinki.
Jubir Partai Aceh, Nurzahri, menambahkan penjelasan mengenai perjalanan perdamaian yang berlangsung hingga saat ini. Ia memaparkan berbagai capaian yang telah diraih Aceh serta dinamika perdebatan regulasi antara Aceh dan Jakarta akibat multi tafsir terhadap MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintah Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Nurzahri juga menyampaikan perhatian Partai Aceh terhadap kondisi yang sedang berlangsung di Thailand Selatan. Ia menyoroti pengaruh besar perdamaian di Thailand Selatan terhadap Aceh, terutama terkait maraknya penyelundupan narkoba dari Thailand ke Aceh yang bermula dari kawasan Thailand Selatan karena faktor geografis yang dekat. Selain itu, banyak nelayan Aceh yang terdampar atau ditangkap oleh otoritas Thailand karena jarak yang dekat.
Perwakilan dari Thailand Selatan turut berbagi tentang proses penjajakan damai di wilayah mereka yang sedang berlangsung. Mereka mengungkapkan bahwa dinamika yang terjadi sedikit berbeda dengan Aceh dan mengakui tantangan yang sedang dihadapi.
Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk terus melanjutkan komunikasi guna mendukung proses pembicaraan damai di Thailand Selatan. Perwakilan kepolisian Thailand yang hadir juga berjanji akan menyampaikan permasalahan nelayan-nelayan Aceh yang masih berada dalam penahanan otoritas Thailand agar bisa dipulangkan ke Aceh.
Pertemuan tersebut ditutup dengan pertukaran cenderamata antara kedua belah pihak, menandai komitmen bersama untuk terus menjalin hubungan baik dan mendukung proses perdamaian di kedua wilayah.
Editor: Akil Rahmatillah