NUKILAN.id | Jantho – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Aceh Besar mengarahkan para petani di kawasan sawah tadah hujan untuk beralih dari menanam padi ke komoditas jagung dan kedelai. Langkah ini diambil untuk meminimalisir risiko gagal panen akibat kekeringan.
“Saat rapat turun ke sawah untuk musim penanaman gadu, kami telah menyampaikan kepada petani di daerah sawah tadah hujan untuk mengalihkan tanamannya ke komoditas lain sebagai antisipasi gagal panen,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Aceh Besar, Agus Rizal, di Lambaro, Rabu (3/7/2024).
Agus menjelaskan, hampir semua wilayah di Aceh Besar terdampak kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino, termasuk lahan sawah yang dialiri irigasi.
“Dampak kekurangan air ini tidak hanya dirasakan di daerah sawah yang sumber airnya berasal dari air hujan, tetapi juga sawah irigasi karena debit air berkurang akibat minimnya intensitas hujan,” katanya.
Saat ini, lanjut Agus, belum ada lahan sawah yang mengusulkan benih jagung dan kedelai untuk menggantikan padi pada musim tanam gadu tersebut.
“Kami akan membantu menyediakan mesin pompa dari APBN untuk lahan sawah yang sudah ditanami dan terdampak kekeringan, asalkan daerah tersebut memiliki sumber air,” tambahnya. “Semoga hujan cepat turun sehingga kekeringan yang melanda daerah kita ini segera teratasi,” harap Agus.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar telah menyalurkan 110 unit pompa air bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI kepada petani untuk mengairi sawah tadah hujan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Jakfar, mengatakan bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok tani dengan tujuan meningkatkan produktivitas, terutama di area persawahan tadah hujan yang memiliki sumber air.
“Kami mengusulkan 140 unit pompa air, dan sebanyak 110 unit sudah sampai serta telah disalurkan kepada kelompok tani. Pompa air ini untuk membantu petani Aceh Besar meningkatkan produktivitas dalam menjaga ketahanan pangan,” ujar Jakfar di Aceh Besar, Jumat (30/6/2024).
Jakfar menyebutkan bantuan pompa air tersebut merupakan program Kementerian Pertanian RI dalam rangka memperluas area tanam serta memaksimalkan produktivitas sawah tadah hujan untuk menjaga ketahanan pangan.
Kabupaten Aceh Besar memiliki luas lahan persawahan mencapai 25.692 hektare. Dari luas sawah tersebut, 16.904 hektare di antaranya merupakan areal persawahan dengan pengairan irigasi, sedangkan 8.770 hektare merupakan sawah tadah hujan.
Editor: Akil