NUKILAN.id | Banda Aceh – Muhammad Nazar tampil memukau saat mempresentasikan visi dan misinya di depan Partai Gerindra, yang telah ditonton lebih dari 1,1 juta orang. Judul “Gerindra Undang Khusus Nazar Presentasi Visi Misi” dengan cepat menjadi viral setelah diposting di Harian Aceh Online, dan mendapatkan lebih dari 11.400 views.
Tak hanya itu, Muhammad Nazar terus menjadi sorotan media mainstream, baik online maupun cetak, serta di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.
“Sepertinya Muhammad Nazar menjadi harapan bagi Aceh karena kecerdasan dan talenta kepemimpinan serta penguasaan berbagai disiplin ilmu. Sementara nama Gerindra masih biasa saja di Aceh,” ujar Tgk Hasyem, tokoh masyarakat di Lembah Seulawah, dikutip dari noa.co.id pada Senin (17/6/2024).
Tgk Hasyem menambahkan bahwa Gerindra seharusnya segera mengusung Nazar sebagai calon gubernur bersama partai lain. “Gerindra pun akan diuntungkan ke depannya,” tambahnya.
Pengamat Sosial Politik, Dr. Eka Januar, menegaskan bahwa Aceh membutuhkan pemimpin berpengalaman mengingat kompleksitas persoalan sosial, politik, dan pembangunan di provinsi ini.
“Menurut saya, rakyat Aceh tidak perlu coba-coba dalam memilih pemimpin,” kata Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut.
“Kepala daerah yang wajib dipilih adalah yang berkemampuan, berpengalaman, sudah teruji, multi-talenta, berani, ideologis, konsisten, dan berjasa untuk Aceh selama ini,” lanjut Wakil Dekan I FISIP UIN Ar-Raniry itu.
Eka Januar menyebut ada dua nama yang muncul di media dan memenuhi kriteria berpengalaman, yakni Muhammad Nazar dan Muzakir Manaf, karena keduanya pernah menjabat sebagai wakil gubernur Aceh.
“Pengalaman menjadi anggota dewan tidak bisa disamakan dengan pengalaman menjadi wakil gubernur. Meskipun pilihan ada pada rakyat, sebagai akademisi, kita tetap berharap dalam memilih pemimpin Aceh ke depan jangan sekadar uji coba,” tegasnya.
Menurut Eka, persoalan sosial, politik, ekonomi, dan pembangunan, khususnya masalah kemiskinan, pengangguran, dan lapangan kerja di Aceh harus segera ditangani oleh pemimpin yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik.
“Sangat berisiko jika rakyat memilih yang tidak memiliki pengalaman dengan rekam jejak yang baik,” katanya.
“Semua hal yang telah dilakukan oleh seseorang di masa lalu, yang menunjukkan seberapa baik mereka dalam bekerja, mengatasi masalah, dan lain sebagainya, perlu menjadi pertimbangan serius dalam memilih gubernur Aceh ke depan,” tutup Eka Januar.
Dengan semakin meningkatnya dukungan dan popularitas Muhammad Nazar, tampaknya Gerindra memiliki peluang besar untuk meraih keuntungan politik di Aceh jika mengusungnya sebagai calon gubernur.
Editor: Akil Rahmatillah