NUKILAN.id | Banda Aceh – Anggota DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon (Bacalon) Wali Kota Banda Aceh melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pantauan Nukilan.id, kehadirannya di Kantor DPC PPP Banda Aceh, Jumat (24/5/2024), disambut oleh Ketua DPC PPP Asnawi M Amin serta sejumlah kader partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Saya merasa Kota Banda Aceh masih membutuhkan perhatian khusus untuk menata kembali berbagai persoalan yang muncul pasca saya tidak lagi menjabat,” ujar Illiza usai menyerahkan formulir pendaftaran.
Menurut Illiza, ada sejumlah persoalan yang perlu dibenahi, termasuk tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan penerapan syariat Islam. Ia juga menekankan pentingnya perhatian khusus pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai tumbuh di kota tersebut.
Selain itu, Illiza berkomitmen menghidupkan kembali kolaborasi antara Banda Aceh, Sabang, dan Jantho (Basajan) guna membangkitkan pariwisata dan ekonomi masyarakat.
“Kolaborasi antar daerah sangat penting untuk memajukan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Dalam upaya pencalonannya, Illiza mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa partai politik, termasuk Gerindra, Demokrat, Golkar, NasDem, dan PKB. Hasil survei menunjukkan bahwa ia masih dianggap layak memimpin Kota Banda Aceh.
Illiza juga menjelaskan bahwa meskipun ada dorongan dari masyarakat untuk maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur, ia memilih fokus pada Banda Aceh.
“Berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2024 yang naik beberapa kali lipat dibandingkan 2019, banyak yang mengajak saya untuk maju sebagai gubernur atau wakil gubernur. Namun, saya memilih realistis dengan fokus pada Banda Aceh,” ungkap Illiza.
Dalam Pemilu 14 Februari lalu, Illiza maju sebagai anggota DPR RI Dapil Aceh 1 dengan perolehan suara sebanyak 111.389, terbesar kelima. Namun, PPP tidak lolos ambang batas parlemen sehingga Illiza dipastikan gagal kembali ke Senayan.
Sebelum terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2019, Illiza dikenal sebagai pemimpin Banda Aceh. Pada Pilkada 2007, pasangan Mawardy Nurdin-Illiza terpilih sebagai wali kota-wakil wali kota, kemudian kembali terpilih pada Pilkada Aceh 2012. Setelah Mawardy meninggal dunia pada 2014, Illiza naik tahta menjadi wali kota.
Dengan pengalamannya yang luas dalam pemerintahan, Illiza Sa’aduddin Djamal bertekad untuk kembali memimpin Banda Aceh dan membawa kota ini ke arah yang lebih baik.
Reporter: Akil Rahmatillah