NUKILAN.id | Tapaktuan – Dalam sebuah tradisi yang kaya akan adat istiadat, Gampong Sapik, Kecataman Kluet Timur, mengabadikan langkah kedua dalam perjalanan perkawinan dengan Nyusuk atau Meminang. Kegiatan ini menjadi cerminan nilai-nilai budaya yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Berdasarkan wawancara eksklusif dengan Yusnir, seorang tokoh adat masyarakat Kluet, Nyusuk adalah momen penting yang dilakukan dari pihak laki-laki kepada perempuan, dengan dilaksanakan pada malam hari di rumah perempuan.
Yusnir menegaskan bahwa keseluruhan proses Nyusuk harus melibatkan berbagai pihak, termasuk wali, pegawai adat dan pegawai hukum, ninik mamak, pemamoan, dan ketua pemuda.
“Adat ini memperlihatkan kekayaan budaya suku Kluet yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujar Yusnir kepada Nukilan, Minggu (14/4/2024).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam Nyusuk pun tidak main-main, seperti yang diungkapkan oleh Yusnir. Diantaranya adalah keberadaan pengantin perempuan dan laki-laki, kehadiran mas kawin atau mahar sebagai lambang kesepakatan, serta keterlibatan berbagai pihak termasuk pegawai adat, pegawai hukum, pemamoan, dan wali dari kedua belah pihak.
“Spirit kebersamaan dan keadilan sangat kental dalam setiap tahapan Nyusuk,” tambah Yusnir seraya menegaskan pentingnya adanya kerja sama antara keluarga calon pengantin.
Tak hanya itu, Gampong Sapik juga memiliki aturan yang tegas terkait batas waktu pertunangan.
“Pertunangan hanya boleh berlangsung selama satu bulan, setelah itu harus segera dinikahkan,” jelas Yusnir.
Namun, ada juga opsi bagi kedua belah pihak untuk mengembalikan keputusan pertunangan jika diperlukan.
Mas kawin, yang menjadi salah satu poin penting dalam proses ini, ditetapkan secara adil oleh pegawai adat dan pegawai hukum.
“Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai yang telah ada sejak nenek moyang,” ungkap Yusnir.
Dengan demikian, Nyusuk tidak hanya sekadar sebuah ritual, tetapi juga sebuah perwujudan dari kekayaan budaya dan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Gampong Sapik, Kluet Timur.
Reporter: Akil Rahmatillah